Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kerajinan Tangan Anyaman dan Peluang Bisnis Internasional

Oleh: Nika Halida Hashina dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Peluang bisnis pada masa kini banyak kita temui. Hal ini karena masyarakat tidak hanya menggunakan brand-brand besar, tetapi juga produk UMKM guna mendukung ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.

Salah satunya bisnis UMKM yang diminati adalah produk-produk kerajinan tangan. Keunikan dari produk ini bahkan dinilai mampu menjangkau pasar internasional dan menjadi komoditi unggulan.

Salah satu brand yang mengusung kerajinan anyaman tali sebagai produk unggulan adalah Vivi Macrame Jogja. Barang-barang yang dihasilkan berupa tas, pajangan dinding, sarung bantal, dan masih banyak lagi.

Dengarkan pengalaman bisnis dari Baiq Amiliya Novianti yang akrab disapa Vivi, selaku Founder Vivi Macrame Jogja, dalam siniar Cuan episode “Cerita Bisnis: Vivi Macrame” yang dapat diakses melalui spoti.fi/3gjLR1B.

Disebutkan bahwa Vivi berhasil menjangkau pasar internasional dengan produknya yang berkualitas tetapi dengan harga miring.

Pengertian makrame dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yaitu bentuk kerajinan simpul menyimpul dengan menggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.

Awal Mula Vivi Macrame Jogja Terbentuk

Vivi mengatakan bahwa ide awal terbentuknya bisnis ini berasal dari ketidaksengajaan. Dengan posisinya sebagai ibu rumah tangga, ia membuat tas anaknya dengan ikatan simpul tali seperti yang dipelajarinya saat Pramuka di masa sekolah.

Tanpa diduga, ibu-ibu dari teman anaknya tertarik dengan tas yang dihasilkan. Dari hal tersebut, Vivi dapat melihat bahwa peluang bisnis dengan kerajinan tangan makrame ini sangat besar.

Dengan memanfaatkan sosial media, Vivi berusaha mempromosikan produknya dan berhasil. Ketikan pesanan hanya satu atau dua tiap minggunya, ibu dari dua orang anak ini mengerjakan sendiri makrame tersebut.

Lambat laun pesanan kian berdatangan hingga membuatnya kewalahan. Hal itulah yang membuatnya kini memiliki 10 orang pegawai yang membantunya hingga saat ini. Demikian pula dengan produk yang dibuat, dari yang awalnya hanya tas, kini berkembang hingga dekorasi dinding, dan lain-lain.

Vivi sangat bersyukur dengan bisnisnya, ia tidak hanya bisa membantu perekonomian keluarga, tetapi juga memberikan kesempatan kepada para ibu-ibu pegawainya untuk berpenghasilan.

Kerajinan Tangan Makrame yang Memakan Waktu

Kerajinan makrame termasuk rumit dan memakan banyak waktu untuk membuatnya. Vivi sendiri mengaku bahwa satu tas kecil paling cepat selesai dalam waktu sehari hingga dua hari.

Dengan tingkat kerumitan yang sedemikian rupa, makrame dengan ukuran besar akan sangat menguras tenaga dan berpotensi membuat jenuh si pembuat. Untuk itu, Vivi memberi saran jika ingin menekuni hal ini sebaiknya sukai dulu kegiatannya.

Jika sudah suka, makrame akan lebih mudah dipelajari. Pada dasarnya, makrame hanya memiliki dua pola dasar yaitu lilit dan simpul kepala. Setelahnya baru motif yang bisa dibuat bermacam-macam. Dengan ketekunan, semua orang pasti bisa membuat kerajinan ini.

Vivi sendiri sudah melewati berbagai tahap trial and error dalam kerajinan ini hingga Vivi Macrame Jogja bisa memiliki beragam motif yang unik. Hal ini diakui untuk menarik minat pasar lebih luas terhadap kerajinan ini.

Motif-motif yang dibuat juga terinspirasi dari para macramer luar negeri dengan bentuk yang dimodifikasi oleh Vivi dan timnya. Dengan memperluas wawasan, ia juga dapat menghasilkan motif originalnya sendiri yang menjadi bagian dari suksesnya penjualan produk bisnis ini.

Masuk Pasar Global

Vivi Macrame Jogja sudah masuk pasar global seperti Malaysia, Singapura, dan lainnya. Vivi mengatakan bahwa ekspor produknya masih melalui PT, artinya ada pesanan dari PT atau ia yang mencari PT untuk menitipkan produknya.

Hal ini karena pengurusan perizinan dan distribusi yang tidak mudah sehingga belum disanggupi hingga kini. Namun, Vivi mengatakan bahwa perizinan-perizinan telah diurus tinggal menunggu waktu.

Melansir UKM Indonesia, terdapat beberapa tahap yang bisa dipenuhi untuk bisa melakukan ekspor.

1. Siapkan dokumen legalitas usaha untuk ekspor. Keempat syarat dokumen legalitas bagi eksportir, yaitu

  • SIUP (Surat Izin Perdagangan) oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten/Kota
  • TDP (Tanda Daftar Perusahaan) oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten/Kota
  • NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) oleh Kantor Pelayanan Pajak
  • NIK (Nomor identitas Kepabeanan) oleh Ditjen Bea Cukai

2. Dokumen ekspor

3. Dokumen tambahan

  • Certificate of origin (Dinas Perdagangan dan Industri Kabupaten / Kota)
  • Certificate of analysis (laboratorium)
  • Certificate of phytosanitary (badan karantina untuk produk tumbuhan)
  • Dokumen tambahan lainnya sesuai permintaan pembeli

4. Dokumen yang diperlukan sebelum ekspor

  • Shipping Instruction dari eksportir ke Shipping line
  • PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) dari eksportir

Dengarkan episode lengkapnya dalam siniar Cuan, Cari Untung Bareng Teman episode “Cerita Bisnis: Vivi Macrame” hanya di Spotify. Ikuti juga siniarnya agar kamu bisa terus terinfo soal bisnis, manajemen keuangan, investasi, dan masin banyak lagi!

https://money.kompas.com/read/2022/10/19/180000626/kerajinan-tangan-anyaman-dan-peluang-bisnis-internasional

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke