Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suku Bunga Acuan BI Naik, Ini Sektor yang Akan Terdampak

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, perubahan suku bunga acuan BI akan direspons oleh suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) yang selanjutnya akan berpengaruh pada kenaikan suku bunga perbankan termasuk suku bunga kredit.

"Dampaknya pada perbankan, kenaikan suku bunga acuan BI diperkirakan berpotensi juga berdampak pada sektor riil dan pasar keuangan," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (21/10/2022).

Kendati demikian, penyesuaian suku bunga acuan BI yang baru ini akan ditransmisikan lebih lambat oleh perbankan ke bunga perbankan termasuk kredit modal kerja.

Sebab, kondisi likuiditas perbankan yang terindikasi dari Aset Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) pada bulan September tercatat masih tinggi yakni di atas 27,35 persen.

Selain itu, kemampuan perbankan untuk mentransmisikan kenaikan suku bunga acuan BI ini juga bervariasi tergantung pada likuiditas dan risk appetite masing-masing bank.

"Transmisi kenaikan suku bunga BI terhadap suku bunga perbankan juga cenderung masih terbatas khususnya hingga akhir tahun," kata Josua.

Selain itu, Josua bilang, dampak dari kenaikan suku bunga acuan BI yang ketiga kalinya ini akan membuat perbankan lebih cepat menyesuaikan kenaikan suku bunga acuan BI ke bunga kredit modal kerja ketimbang ke jenis kredit lainnya.

Sebab, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) kredit modal kerja akan lebih tinggi dibandingkan dengan NPL kredit jenis lain seperti kredit investasi ataupun konsumsi.

"Hal tersebut berimplikasi juga kenaikan suku bunga kredit modal kerja cenderung akan lebih cepat dan atau lebih besar dari kenaikan suku bunga kredit investasi dan suku bunga kredit konsumsi," ungkapnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, hal tersebut diperkirakan akan terjadi lantaran kenaikan suku bunga kredit berpotensi akan mendorong kenaikan biaya pinjaman (cost of borrowing) pelaku usaha yang akan menahan upaya untuk memperkuat momentum pertumbuhan.

"Dampaknya pada perbankan, kenaikan suku bunga acuan BI diperkirakan berpotensi juga berdampak pada sektor riil dan pasar keuangan," ucapnya.

Meskipun demikian, menurutnya, kebijakan BI yang fokus pada menjaga stabilitas sistem keuangan, diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi yang berkesinambungan.

Hal ini terlihat dari upaya yang akan melanjutkan relaksasi kebijakan makroprudensial seperti LTV pada KPR dan DP Kredit Kendaraan Bermotor yang tetap akomodatif sehingga tetap mendorong permintaan kredit.

Seperti diketahui, BI telah tiga kali menaikkan suku bunga acuannya selama tiga bulan terakhir dengan total kenaikan sebanyak 125 basis poin. Kini suku bunga acuan BI berada di level 4,75 persen.

https://money.kompas.com/read/2022/10/21/210650026/suku-bunga-acuan-bi-naik-ini-sektor-yang-akan-terdampak

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke