Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pasar Tradisional: Pengertian, Ciri, dan Bedanya dengan Pasar Modern

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Berdasarkan sifatnya, pasar terbagi menjadi dua yaitu pasar tradisional dan pasar modern. 

Pasar tradisional adalah pasar yang dilaksanakan secara tradisional berdasarkan ciri-ciri tertentu. Salah satu ciri yang melekat pada pasar tradisional adalah adanya tawar menawar dalam proses jual beli. 

Sedangkan pasar modern adalah jenis pasar dengan produk yang dijual memiliki harga pas. Dengan kata lain, pembeli dan penjual tidak dapat melakukan tawar menawar terhadap harga barang atau produk yang dijual. 

Pengertian pasar tradisional

Pengertian pasar tradisional tercantum dalam Peraturan Presiden RI Nomor 112 Tahun 2007 yang membahas tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional.

Berdasarkan peraturan tersebut, pasar tradisional adalah pasar yang dikelola dan dibangun oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta kerjasama antara pemerintah dan swasta.

Aktivitas pasar tradisional ditandai dengan adanya pedagang kecil, menengah, dan swadaya masyarakat.

Pada dasarnya, pasar tradisional adalah pasar yang sifatnya tradisional. Barang yang terdapat pada pasar tradisional pun beragam. Akan tetapi barang yang sering diperjualbelikan di pasar tradisional adalah bahan pokok kebutuhan sehari-hari.

Dikutip dari buku Indonesian Culture (2009) karya Rahmad Widiyanto, pasar tradisional adalah pasar yang berkembang di masyarakat dengan pedagang asli pribumi.

Pasar tradisional biasanya muncul dari kebutuhan masyarakat umum yang membutuhkan tempat untuk menjual barang yang dihasilkan.

Ciri-ciri pasar tradisional

Adapun ciri-ciri pasar tradisional secara umum adalah sebagai berikut:

  • Pasar tradisional dimiliki, dibanung, dan dikelola oleh pemerintah setempat atau daerah
  • Adanya sistem tawar menawar antara penjual dan pembeli
  • Barang-barang yang dijual beragam, serta menyatu dalam lokasi yang sama
  • Sebagian besar barang-barang serta jasa yang ditawarkan merupakan hasil produksi lokal

Perbedaan pasar tradisional dan pasar modern

Terdapat beberapa perbedaan mencolok antara pasar tradisional dengan pasar modern. Perbedaan tersebut di antaranya penentuan harga, kelas produk yang dijual, hingga sistem pembayarannya. 

1. Harga jual produk

Dikutip dari buku Pemberdayaan Pasar Tradisional di Tengah Kepungan Pasar Modern (2021) oleh Dedi Mulyadi, salah satu perbedaan pasar tradisional dan modern adalah dari harga jual produk.

Pada pasar tradisional, harga ditetapkan berdasarkan kesepakatan tawar-menawar antara penjual dan pembeli. Sedangkan di pasar modern, harganya sudah pasti, ditandai dengan adanya label harga.

Selain itu, harga jual produk di pasar tradisional umumnya lebih murah dibanding dengan pasar modern. Hal ini karena prioritas utama di pasar tradisional adalah harga dan produk. Sementara di pasar modern, kenyamanan tempat belanja menjadi hal penting. 

2. Produk yang dijual

Produk yang dijual di pasar tradisional tidak semuanya dipanjang. Sedangkan di pasar modern, semua produk yang dijual akan dipajang dan dikelompokkan pada rak sehingga pembeli bisa memilih sendiri. 

Kemudian, kelas produk yang dijual di pasar modern relatif lebih tinggi dari pasar tradisional. Meskipun tidak menutup kemungkinan penjual di pasar modern juga menjajakan produk yang sama persis dengan produk di pasar tradisional. 

3. Penjual

Dikutip dari buku Rumah Ekonomi Rumah Budaya (2012) karangan Chatib Basri dkk, penjual di pasar tradisional merupakan pelaku perorangan atau individu. 

Sementara, penjual di pasar modern umumnya berbentuk badan usaha yang bertujuan mencari keuntungan.

4. Waktu operasional

Perbedaan pasar tradisional dan pasar modern juga bisa dilihat dari jam operasionalnya. Jam operasional pasar tradisional umumnya sejak subuh hingga siang atau sore hari bahkan ada yang 24 jam. Jam buka di pasar tradisional relatif lebih fleksibel. 

Sedangkan pasar modern biasanya baru buka sejak pukul 8-9 pagi hingga pukul 9-10 malam. Tergantung kebijakan setiap perusahaan pengelola pasar modern.  

5. Sistem pembayaran

Di pasar tradisional, umumnya pembayaran hanya bisa dilakukan secara tunai. Jadi pembeli harus menyediakan uang cash saat akan belanja.

Sementara di pasar modern, pembayarannya bisa tunai dan nontunai. Pembeli dapat melakukan pembayaran menggunakan kartu atau dompet digital. 

6. Fasilitas

Selanjutnya, perbedaan pasar tradisional dan pasar modern adalah dari segi fasilitasnya. Pasar tradisional umumnya berada di tempat yang terbuka dan petugas kebersihannya sangat minim.

Sementara di pasar modern, biasanya ada pendingin ruangan dan petugas kebersihan yang selalu siaga. Sehingga pembeli merasakan kenyamanan saat akan memilih produk yang akan dibeli.

Contoh pasar tradisional dan pasar modern

Ada banyak contoh pasar tradisional di Indonesia. Karena setiap daerah umumnya memiliki pasar tradisional. Misalnya di Jakarta ada Pasar Senen, Pasar Kebayoran Lama, Pasar Induk Kramatjati, Pasar Pondok Labu dan pasar tradisional lainnya. 

Sedangkan contoh pasar modern di antaranya adalah supermarket, minimarket, hypermarket, dan toserba. 

Demikian penjelasan singkat mengenai pasar tradisional, ciri-ciri, dan perbedaannya dengan pasar modern. 

https://money.kompas.com/read/2022/10/24/070500626/pasar-tradisional--pengertian-ciri-dan-bedanya-dengan-pasar-modern

Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke