BrandzView
Konten ini merupakan hasil interview Kompas.com dengan Lazada
Salin Artikel

Lazada Ajak Pelaku UMKM Jadi Pahlawan Ekonomi Digital Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com – Ribuan penjual berstatus top seller Lazada berbondong-bondong datang ke The Kasablanka Hall, Jakarta, Rabu (19/10/2022). Mereka datang dari sejumlah daerah, khususnya Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), untuk menghadiri Lazada Seller Conference: Level Up 2022.

Di acara itu, mereka mengikuti sharing session yang diadakan oleh pelopor e-commerce di Indonesia tersebut. Dalam sekejap, kursi-kursi di area main hall pun terisi penuh.

Para penjual dari berbagai cakupan bisnis, mulai dari ranah fesyen, kuliner, hingga produk rumah tangga, bersemangat mengikuti kelas yang diisi oleh LazStar Trainer serta pembicara ahli dari internal dan eksternal Lazada.

Pada kelas itu, mereka mendapatkan informasi tentang tip menjalankan usaha untuk mendorong penjualan bisnis melalui platform digital.

Sambutan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Republik Indonesia Teten Masduki yang ditayangkan lewat video menandai pembukaan acara tersebut.

Teten kembali memaparkan bahwa ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai Rp 4,531 triliun pada 2030. Dengan potensi itu, pemerintah mendorong 30 juta UMKM untuk onboarding ke dalam ekosistem digital pada 2024.

"Kita harus menjaga UMKM agar tetap dapat menjaga potensi ekonomi digital Indonesia yang sedang berkembang. Untuk itu, saya berharap, e-commerce, seperti Lazada, bisa mendukung perkembangan ekonomi digital dengan meningkatkan pengetahuan dan wawasan pelaku UMKM ketika terjun ke dalam ekosistem ekonomi digital," kata Teten.

Kesempatan untuk naik kelas

Pada acara Lazada Seller Conference: Level Up 2022, para seller dapat mengikuti 7 kelas yang disediakan.

Adapun tiga kelas utamanya adalah Masterclass A: Scale Up Bisnismu Melalui Teknik Bedah Toko oleh Deddy Liem, Masterclass B: Memahami dan Mengembangkan Produk Jawara oleh Stephen Lawrence, dan Masterclass C: Kunci Strategi Harga dan Promosi di Mega Campaign oleh Ferica Yosafat.

Di Masterclass C, Farica yang juga penjual perlengkapan ibu dan bayi itu bercerita bahwa awal mula dirinya memulai bisnis dari sekadar iseng. Karena banyak peminat, produk yang ia jual pun kebanjiran pembeli.

“Dari situ, saya menyadari bahwa produk yang dijual harus difoto, dikemas, dan dijual dengan harga menarik. Saya mendapatkan informasi itu setelah mengikuti Lazada University dan bergabung di Lazada Club,” jelas Farica.

“Saya mengikuti gathering dan kelas kecil yang diadakan sesama seller untuk kesempatan saling sharing. Jadi, kami saling memberdayakan sehingga bisnis kami sama-sama berkembang,” jelas Farica.

Selain ketiga masterclass bersama LazStar, seller juga dapat mengikuti Masterclass Fashion, Masterclass FMCG, Masterclass General Merchandise, dan Masterclass Electronic. Seller dapat memilih kelas yang sesuai dengan kategori bisnis dan kebutuhan informasi guna mengembangkan usaha mereka untuk naik kelas.

Usai sesi masterclass, seller diajak berkumpul kembali ke main hall untuk mengikuti sharing session terakhir bersama Chandra Putra Negara. Pada kesempatan itu, Chandra memotivasi seller untuk memiliki keinginan naik kelas setelah mengikuti acara ini.

"Berbisnis harus dimulai dari mindset seller yang ingin tumbuh dan berkembang. Hal itu dapat diawali dengan rasa bangga ketika Anda berhasil dan sukses menjadi seller di Lazada. Itu butuh komitmen," ucap Chandra.

Jadi pahlawan ekonomi digital

Sebagai informasi, Lazada Seller Conference: Level Up 2022 digelar untuk memfasilitasi seller dalam meningkatkan bisnisnya dengan memanfaatkan program dan fitur yang dihadirkan oleh Lazada.

Adapun gelaran tahun ini, seperti diinformasikan oleh pihak Lazada, merupakan penyelenggaraan terbesar sejak diadakan pada 2019.

Chief Commercial Officer Lazada Indonesia James Chang yang juga memberi sambutan lewat tayangan video menyebutkan bahwa acara tersebut menjadi kesempatan bagi seller untuk menumbuhkan bisnis lebih besar.

SPV Seller Operations Lazada Indonesia Haikal Bekti Anggoro yang hadir menyampaikan dukungan Lazada untuk pengembangan UMKM sebagai #PahlawanEkonomiDigital. Kontribusi para #PahlawanEkonomiDigital ini semakin besar seiring dengan peningkatan jumlah UMKM yang bergabung ke platform e-commerce.

Haikal melanjutkan, saat ini, Lazada memiliki lebih dari satu juta seller aktif dengan lebih dari 100 juta active customer di Asia Tenggara. Dengan potensi tersebut, Lazada terus berupaya mendorong seller agar tidak sekadar berjualan, tetapi menjalankan bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan.

“Melalui Lazada Seller Conference: Level Up 2022, 1dapat naik kelas menjadi penjual yang serius dan mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan berbagai layanan dan fitur dari Lazada. Bisnis mereka dapat naik kelas. Begitu juga dengan keuntungan penjualan yang ikut meningkat,” kata Haikal.

Haikal melanjutkan pihaknya akan terus mengembangkan seluruh program edukasi yang dilakukan yang ada di Lazada saat ini demi mendorong para UMKM agar bisa tumbuh dan berkembang di ranah digital bersama Lazada.

Adapun program yang dapat diikuti seller di Lazada pun beragam. Saat memberikan sambutan, James sempat memaparkan bahwa seller dapat mengikuti program-program Lazada untuk meningkatkan penjualan.

"Manfaatkan momen promo Lazada 11.11, 12.12, dan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas)," ujarnya.

Mengamini hal itu, Executive Director Lazada Indonesia Ferry Kusnowo dalam sesi bertemakan "The Future of Lazada” mengatakan bahwa Lazada memosisikan diri sebagai mitra strategis untuk memberdayakan seller.

"Kami adalah platform e-commerce terlengkap, paling komprehensif, dan end-to-end dalam memberikan kesempatan serta pengalaman jual-beli yang unik bagi semua seller yang telah bergabung," jelas Ferry.

"Sesuai dengan tema acara hari ini, 'Big Step, Big Impact', kami ingin mengukuhkan Lazada sebagai e-commerce yang bisa menghadirkan layanan belanja online yang dapat mendukung pertumbuhan para seller. Dampak yang kami coba hadirkan diharapkan dapat menciptakan dampak-dampak positif lain di masa depan," papar Ferry.

Sementara itu, menurut Retail Services Director GfK Market Intelligence Elvinda Liung, pelaku UMKM berkesempatan untuk mengembangkan ekosistem digital Indonesia lebih besar lagi. Pasalnya, kata Elvinda, 70 juta konsumen digital baru muncul di Asia Tenggara dan 50 persen di antaranya dari Indonesia.

Selain itu, menurut data dari GfK Indonesia, konsumen mulai terbiasa berbelanja secara hibrida untuk mencari produk yang mereka inginkan. Oleh karena itu, peluang untuk mengembangkan bisnis di platform digital harus terus dioptimalkan.

"Meskipun minat belanja online menurun dengan kondisi pandemi yang semakin terkendali, nyatanya banyak konsumen menjadikan belanja online sebagai kebiasaan reguler, paling tidak sekali dalam sebulan," jelas Elvinda.

Untuk itu, Elvinda menyampaikan bahwa seller perlu mengetahui cara menjual produk dengan baik, seperti memberi harga promo dan mencari model berjualan yang menarik.

“Konsumen Indonesia itu promo hunter. Mereka akan membeli barang ketika ada kata ‘promo’ pada produk yang ingin mereka beli. Selain itu, konsumen Indonesia sedang mencari informasi produk dengan cara yang berbeda. Salah satu yang sedang naik daun adalah dengan live streaming. Itu bisa dimanfaatkan seller,” ujar Elvinda.

Punya minat untuk memulai bisnis bersama Lazada? Cari inspirasi dan tip memulai bisnis online melalui situs Lazada. Manfaatkan berbagai program dan layanan untuk buat bisnismu naik kelas.

https://money.kompas.com/read/2022/10/24/090100926/lazada-ajak-pelaku-umkm-jadi-pahlawan-ekonomi-digital-indonesia

Terkini Lainnya

Bagikan artikel ini melalui
Oke