Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saatnya Memperkuat Jaring Pengaman Sistem Keuangan

Kedua negara itu merupakan pemasok 20 persen komoditas energi dan 30 persen komoditas pangan dunia. Perang antara kedua negara tersebut telah menimbulkan gejolak dan volatilitas harga pangan dan energi dunia ke level paling tinggi.

Harga komoditas pangan dan energi naik tajam dan mendorong inflasi di hampir semua negara. Amerika Serikat (AS) sebagai negara dengan ekonomi terkuat di dunia bahkan harus mengalami inflasi yang sangat tinggi setelah 41 tahun berada di level yang sangat rendah.

Hal yang sama juga terjadi dalam perekonomian Indonesia. Efek domino perang Rusia dengan  Ukraina sangat terasa dalam perekonomian Indonesia. Kenaikan harga beberapa komoditas esensial juga mengakibatkan inflasi yang cukup besar.

Sampai dengan September 2022, inflasi tahun berjalan sudah mencapai 4,84 persen malampaui target pemerintah di dalam APBN 2022 yang hanya 3,0 persen -+ 1,0 persen. Sementara inflasi tahun ke tahun sudah mencapai 5,95 persen.

Dalam waktu bersamaan, beberapa negara mulai menaikkan tingkat suku bunga acuannya sebagai respon terhadap inflasi yang terus melambung tinggi. Kenaikan suku bunga acuan beberapa negara ini berdampak pada stabilitas keuangan Indonesia.

Sampai dengan September 2022, tercatat telah terjadi capital outflow dalam industri keuangan Indonesia. Dana asing yang keluar Indonesia sudah lebih dari Rp 148 triliun dan diperkirakan akan terus naik seiring dengan masih tingginya ketidakpastian ekonomi-politik global.

Naiknya inflasi yang diikuti dengan kenaikan suku bunga acuan dan capital outflow, menempatkan Bank Indonesia (BI) pada situasi yang tidak ideal. Setelah mampu menahan suku bunga pada level yang sangat rendah dalam 18 bulan terakhir, BI pada akhirnya harus menaikkan suku bunga acuannya.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 19-20 Oktober 2022 memutuskan untuk menaikkan suku bunga BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 50 bps menjadi 4,00 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 50 bps menjadi 5,50 persen.

Dengan kenaikan itu maka sejak Agustus 2022, BI telah menaikkan BI7DRR sebesar 125 bps. Kenaikan suku bunga acuan BI ini menjadi pertanda kuat bahwa telah terjadi perubahan dalam dinamika ekonomi global, regional, bahkan nasional yang memengaruhi stabilitas sistem keuangan secara signifikan.

Era suku bunga rendah yang dipertahankan selama 18 bulan mulai ditinggalkan dan kembali masuk ke dalam era stabilisasi yang lebih mengedepankan fungsi pengamanan. Kenaikan suku bunga acuan ini diharapkan mampu menjadi stabilisator dan shock absorber dari hantaman dan goncangan ekonomi politik global.

Kenaikan suku bunga acuan itu diharapkan mampu meredam kenaikan inflasi sekaligus menahan aliran modal asing yang terus mengalir keluar dari sistem keuangan Indonesia.

Dukungan otoritas lain

Langkah BI menaikkan suku bunga acuan merupakan hal yang tepat di tengah kondisi risiko stabilitas sistem keuangan yang terus meningkat. Namun langkah BI ini tidak serta-merta efektif dalam meredam kenaikan inflasi dan capital outflow yang terjadi saat ini.

Langkah BI itu perlu mendapat dukungan dari seluruh otoritas dalam sistem keuangan. Setidaknya terdapat tiga otoritas selain BI yang memiliki peran, fungsi, dan tugas dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Masing-masing otoritas memiliki tugas dan kewenangan yang berbeda dalam menjaga dan memelihara stabilitas sistem keuangan.

Ketiga otoritas tersebut adalah Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Kebijakan dari setiap otoritas memiliki keterkaitan yang sangat erat sehingga kebijakan yang dibuat oleh satu otoritas harus didukung oleh otoritas yang lain sehingga tercipta harmoni di dalam sistem keuangan.

Karena itu, diperlukan koordinasi, kolaborasi, dan sinergi antar otoritas sehingga tercipta efektivitas kebijakan dalam meredam dan mengerem kenaikan inflasi dan larinya modal asing dari Indonesia. Tanpa ada dukungan dari otoritas yang lain, kebijakan kenaikan suku bunga acuan yang telah dibuat BI hanya akan menjadi aksesoris yang tidak memiliki efek signifikan.

Memperkuat jaring pengaman

Adanya keterkaitan antar elemen dan otoritas menjadikan koordinasi dan kolaborasi suatu keniscayaan. Masing-masing otoritas tidak boleh lagi mengedepankan ego masing-masing lembaga sehingga terkesan saling menegasikan peran antar otoritas.

Keempat otoritas di dalam sistem keuangan merupakan suatu kesatuan elemen utuh yang tidak dapat dipisahkan sehingga setiap kebijakan yang dibuat oleh satu otoritas akan berkelindan dengan kebijakan dari otoritas yang lain.

Sudah saatnya masing-masing otoritas saling menguatkan demi terciptanya jaring pengaman yang kuat di dalam sistem keuangan nasional. Tidak boleh ada lagi pelemahan antar otoritas di mana kebijakan satu otoritas melemahkan kebijakan dari otoritas lainnya.

Setiap otoritas harus mampu saling berbagi tanggung jawab (shared responsibility) sehingga beban tugas dalam menjaga stabilitas sistem keuangan bisa menjadi lebih ringan. Otoritas fiskal, moneter, makroprudensial, dan mikroprudensial harus berjalan seiring dan seirama dalam menguatkan jaring pengaman stabilitas sistem keuangan.

Kenaikan inflasi, suku bunga global, dan capital outflow harus menjadi tanggung jawab bersama dan tanggung renteng antar otoritas. Jika hal ini dapat dilakukan maka risiko stabilitas sistem keuangan, berapapun besarnya dan darimanapun asalnya, akan dapat dikelola dengan baik.

https://money.kompas.com/read/2022/10/24/095821226/saatnya-memperkuat-jaring-pengaman-sistem-keuangan

Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke