Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Cara Mengelola Keuangan Saat Terjadi Resesi Global

Tantangan itu yakni krisis ekonomi, baik secara global, lokal, hingga tataran rumah tangga, termasuk resesi global. Oleh karena itu, untuk menghadapi resesi global, seseorang harus mampu mengelola risiko turbulensi ekonomi sehingga mampu bertahan dan melewatinya dengan baik.

“Kita harus bisa me-manage current crisis, untuk apa? Agar survive, dari sekarang makanya belajar. Kemudian yang pasti preparing for new future, tidak mungkin segala sesuatunya kita tidak prepare,” ujar Azizatun dalam siaran pers, Selasa (25/10/2022).

Dia mengatakan, saat ini perekonomian global dihadapkan pada tantangan besar dan tentunya akan berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Pertama, inflasi yang sangat tinggi dan direspons oleh berbagai bank sentral dengan cara meningkatkan suku bunga. Tantangan lainnya adalah masalah geopolitik Ukraina dan Rusia yang mendorong krisis pangan dan energi.

Azizatun mengungkapkan, strategi pertama yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pencatatan keuangan secara berkala. Hal ini mencakup sumber keuangan, dan alokasi keuangannya.

“Kemudian barulah pengeluarannya dibuat sesuai dengan kebutuhan kita. Jadi jangan terlena atau terbawa penawaran yang mungkin kita nggak perlu. Karena seringkali kita membeli itu berdasarkan keinginan, bukan kebutuhan,” kata Azizatun.

Azizatun menyebut, generasi muda dengan segala kreatifitasnya juga dapat menyisihkan uang untuk berwirausaha, atau dengan keterampilan yang dimiliki mencari pemasukan tambahan.

Kedua, smart spending yaitu mengutamakan kebutuhan di atas keinginan. Selain itu mengatur kebutuhan dengan hal-hal berkualitas secara efisien.

Ketiga, adalah smart loan, yaitu menghindari pinjaman untuk hal-hal yang bersifat konsumtif. Perilaku konsumtif bisa saja dilakukan dengan batasan mempunyai kemampuan membayar setelah terpenuhinya kebutuhan pokok.

“Perlu diingat pinjaman harus ke lembaga jasa keuangan yang terdaftar atau berizin dan diawasi oleh OJK. Jadi jangan pinjam ke pinjol yang enggak jelas dan sebagainya,” ucapnya.

Keempat, mengatur porsi pengeluaran sesuai prioritas sehingga penghasilan dapat diatur sesuai skala prioritas. Azizah pun menyarankan penghasilan dapat dibagi dengan rumus 40, 30, 20, 10.

Artinya 40 persen dialokasikan untuk kebutuhan harian. Sekitar 30 persen untuk hiburan atau hobi, 20 persen dialokasikan untuk investasi dan sisanya bagi dana sosial.

“Produce more, cari peluang sumber income sebanyak-banyaknya, baik active maupun passive income. Kemudian invest the rest, menabung dan berinvestasi cerdas sejak dini,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama Corporate Secretary BRI Finance Taufiq Kurniadihardja mengatakan, literasi keuangan termasuk perencanaan cerdas dalam hal finansial sangatlah penting.

Menurut data survei OJK pada 2019 terkait survei nasional literasi dan inklusi keuangan, tingkat literasi keuangan itu hanya sebesar 38 persen. Sedangkan indeks inklusi keuangan itu sebesar 76,19 persen.

"Ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia secara umum belum memahami dengan baik berbagai produk dan layanan jasa keuangan yang ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan, padahal literasi keuangan merupakan keterampilan yang penting dalam rangka pemberdayaan masyarakat, kesejahteraan individu, perlindungan konsumen dan peningkatan inklusi keuangan, jadi literasi keuangan ini memang sangat penting,” kata Taufiq.

Taufiq mengungkapkan, saat ini produk dari lembaga jasa keuangan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Terlebih dengan perkembangan teknologi hampir semua jasa keuangan bisa diakses dengan mudah.

“Masyarakat perlu mengetahui manfaat dan risikonya. Sehingga lebih mampu mengelola keuangan dengan cerdas. Dengan memberikan awareness, pemahaman, supaya bisa mengelola keuangannya secara bijak, tepat guna, dan produktif,” kata dia.

https://money.kompas.com/read/2022/10/25/170126926/4-cara-mengelola-keuangan-saat-terjadi-resesi-global

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke