Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Badan Pangan Nasional Sebut Stok Beras Bulog di 2022 Merupakan yang Terkecil

Dia mengatakan, dengan jumlah tersebut, apabila termasuk dengan 380.000 ton sebaran untuk stabilisasi harga, dikhawatirkan jumlah yang ada saat ini tidak mencukupi untuk persediaan akhir tahun. Terutama jika Bulog tidak segera menyerap beras petani.

“Stok beras saat ini milik Bulog pada Oktober 2022 adalah 673.613 ton. Kalau kita perhatikan dengan bulan Oktober tahun sebelumnya, dan sebelumnya ini merupakan stock in hand paling kecil. Jadi stock beras Bulog saat ini kurang dari 1 juta ton,” ujar Rachmi secara virtual di acara “Harga Beras Naik, Apa Solusinya?" FDP PATAKA 77, Selasa (25/10/2022).

Rachmi menjabarkan, pada Oktober 2020 stok beras Bulog sebesar 973.032 ton, sementara di tahun 2021 bulan yang sama stock beras Bulog adalah 1,2 juta ton. Sementara itu, pengadaan gabah/beras untuk CBP telah disepakati pemerintah adalah sebesar 1,2 juta ton sampai dengan Desember 2022.

“Kalau dilihat dari proyeksi sampai dengan tahun 2022, dengan penyaluran yang harus dikeluarkan untuk stabilisasi pasokan dan harga maka kita perlu melakukan percepatan pengadaan untuk mengganti stock yang keluar tersebut,” ujar dia.

Dia menilai, dengan proyeksi kebutuhan nasional 1,2 juta ton, dan jika pengadaan tidak mencapai target tersebut, maka pencabutan fleksibilitas perlu dilakukan agar serapan beras untuk cadangan pangan ini bisa lebih mudah untuk menangkap hasil produksi petani.

Saat ini, harga komoditas pangan cenderung aman. Tapi perlu diwaspadai kenaikan GKP, GKG, dan beras medium sejak bulan Juli 2022 lalu hignga saat ini, dimana harga GKP tingkat petani meningkat 13,5 persen, harga GKG meningkat 9,2 persen, dan harga beras medium di tingkat konsumen mengalami kenaikan 4,2 persen dari Rp 10.700 per kg di juli 2022 menjadi 11.090 per kg.

“Pembelian saat ini memang perlu effort yang lebih. Kami melakukan bermacam upaya memperbaiki sistem logistik nasional dengan mengintegrasikan setiap hub di wilayah (penghasil beras) dan memperkuat cadangan nasional,” ungkapnya.

Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Muhammad Syaifulloh menilai, dalam kondisi saat ini dengan cadangan beras sebesar 700.000-an ton dan itu termasuk 380.000-an ton untuk stabilisasi, dikhawatirkan akan mengurangi stock Bulog.

“Jika yang 380.000-an ton itu dilepas untuk stabilitas harga, itu akan mengurangi jumlah stock Bulog. Saat pelepasan, harusnya sudah siap dengan penyerapan. Kalau penyerapan enggak siap, dan pelepasan juga enggak jalan, berarti fungsi Bulog sebagai stabilisator, enggak ada,” ungkap Syaifulloh.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Syailendra mengungkapkan, memang belakangan ini harga beras medium dan premium ada kenaikan. Namun, data Neraca Pangan Nasional, sampai dengan Desember 2022 Indonesia surplus beras sekitar 7,5 juta ton.

“Kita lihat pasokan sebenarnya masih lancar, cuma memang kemarin kita dapat info beberapa sumber produksi padi enggak bisa diserap Bulog. Memang kecenderungan kenaikan ini perlu dilihat satu per satu lagi, perhitungan kami kontribusi kenaikan harga BBM pada kenaikan harga beras maksimumnya 3 persen,” ujar Syailendra.

Untuk mengatasi kenaikan harga beras, ia mengimbau agar pemerintah daerah bisa menggunakan anggarannya sebagai instrumen stabilisasi. Dia mengatakan, saat ini sebagian daerah masih ada yang belum menggunakan anggarannya untuk melakukan stabilisasi.

“Ada instrumen yang bisa digunakan pemerintah daerah, dengan menggunakan dana - daya yang digunakan untuk antisipasi kenaikan harga. Jadi, instrumen itu bisa digunakan untuk melakukan stabilisasi harga di daerahnya masing-masing, dan belum semua daerah menggunakan itu secara optimal,” tegasnya.

https://money.kompas.com/read/2022/10/25/181000426/badan-pangan-nasional-sebut-stok-beras-bulog-di-2022-merupakan-yang-terkecil

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke