Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Keluhan Pedagang Online Ketika WhatsApp "Down"

JAKARTA, KOMPAS.com - Aplikasi WhatsApp sempat tumbang atau down selama kurang lebih dua jam. WhatsApp down Ini kemudian sempat membuat pedagang online yang mengandalkan layanan tersebut kebingungan.

Sejumlah pedagang online mengeluhkan terganggunya jualan di platform media sosial Twitter. Akibat tidak bisa mengirim dan menerima pesan, penjual pun tidak bisa berkomunikasi dengan pelanggan.

"Woy plis knp eror begini gw yg jualan online trhambat syekalii," tulis akun @tuk**********, dikutip Selasa (25/10/2022).

"Kudi nangis pas wa down pas jualan online rameramenya," tulis akun @Di*****.

Keluhan utamanya disampaikan oleh penjual online yang mengandalkan layanan WhatsApp, dan tidak memiliki channel penjualan lain. Selain tidak bisa mengirim atau menerima pesan, pedagang juga tidak bisa memasarkan produknya di status WhatsApp.

"Mau update jualan ko ga bisa2 cari tau di Twitter eh benerr WhatsaApp lagi lelah kayanya," tulis akun @Tat***********.

Asal tahu saja, layanan WhatsApp telah berangsur pulih setelah sempat tumbang sejak pukul 14.10 WIB hari ini. Banyak pengguna sudah bisa kembali menerima serta mengirim pesan melalui aplikasi tersebut.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya, berdasarkan pantauan dari situs DownDetector, jumlah laporan WhatsApp down juga mulai berkurang. Apabila sekitar pukul 14.00 WIB laporan WhatsApp down mencapai ribuan, pada pukul 16.22 laporan di Down Detector menurun menjadi 349.

https://money.kompas.com/read/2022/10/25/182000026/keluhan-pedagang-online-ketika-whatsapp-down-

Terkini Lainnya

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke