Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sudah 233 Perusahaan Kantongi "Renewable Energy Certificate"

REC merupakan hasil transformasi layanan PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang diakui secara internasional. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, ini merupakan bukti, ada banyak perusahaan yang beralih ke energi hijau.

"Ini juga menjadi bukti bahwa semakin banyak perusahaan yang bergerak ke arah industri hijau dengan mencari sumber energi yang keberlanjutan dan ramah lingkungan," kata Darmawan dalam siaran pers, Selasa (25/10/2022).

Banyaknya minat perusahaan beralih ke energi bersih, dinilai mendukung program transisi energi. Hal ini juga sejalan dengan komitmen Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20 untuk menekan emisi karbon dunia.

"Kami berkolaborasi, antara PLN dengan para pelaku industri untuk mendukung transisi energi bersih. Nantinya, pendapatan dari REC ini akan dialokasikan untuk pengembangan EBT," lanjut pria yang akrab disapa Darmo ini.

Adapun beberapa perusahaan yang menggunakan REC PLN untuk periode Agustus-September 2022 antara lain PT Cheiljedang, PT IOL Indonesia, PT South Pacific Viscose, PT Cargill, PT NTT Global Data Centers, PT Papandayan Industries, PT Astra Internasional dan group, PT Yamaha Indonesia Motor, PT Lion Super Indo, PT Castrol Manufacturing Indonesia, PT Kievit Indonesia, PT Bali Ocean Magic (Waterboom Bali), PT Toyota Boshoku Indonesia, PT Astra Otoparts, dan PT Advics Manufacturing Indonesia.

Darmawan menambahkan, dengan REC pelanggan bisa menggunakan energi hijau tanpa harus mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur. PLN juga menghadirkan opsi pengadaan untuk pemenuhan target sampai dengan 100 persen penggunaan energi terbarukan, dimana cara pengadaan atau pembeliannya relatif mudah dan cepat.

"Dulu pelaku bisnis mencari REC di luar negeri. Kini PLN sudah menyediakannya dan semakin banyak perusahaan di dalam negeri yang menggunakannya. Kami pastikan, energi yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit listrik berbasis EBT yang diverifikasi oleh sistem tracking internasional, APX TIGRs yang berlokasi di California, Amerika Serikat," tambah Darmawan.

Saat ini pembangkit energi hijau milik PLN yang terdaftar di APX adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang dengan kapasitas 140 MW, PLTP Lahendong 80 MW dan PLTA Bakaru 130 MW, atau setara 2,5 juta MWh per tahun.

https://money.kompas.com/read/2022/10/26/081804926/sudah-233-perusahaan-kantongi-renewable-energy-certificate

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke