JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada penutupan perdagangan Selasa (1/11/2022) hari ini. Sejak pembukaan paruh kedua perdagangan, indeks saham nasional terus bergerak di zona negatif.
Melansir data RTI, sejak pembukaan perdagangan sesi kedua indeks saham berada di zona negatif dan bergerak cenderung melemah, bahkan sempat menyentuh level terendah 7.018,55. Pada akhirnya, IHSG ditutup melemah 46,56 poin atau 0,66 persen ke posisi 7.052,30.
Statistik menunjukan 355 saham ditutup di zona merah, 186 saham hijau, dan 161 lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi perdagangan sepanjang hari ini mencapai Rp 14,62 triliun, dengan volume saham yang ditransaksikan mencapai 21,97 miliar saham.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, 8 dari 11 indeks sektoral melemah, di mana sektor energi mencatatkan koreksi paling dalam, yakni 2,97 persen. Di sisi lain, sektor siklikal mencatat kenaikan paling tinggi, yakni 0,89 persen.
Seiring dengan anjloknya sektor energi, saham Harum Energy (HRUM) menjadi top loser dalam indeks LQ45, dengan koreksi sebesar 6,52 persen ke Rp 1.505, diikuti Indika Energy (INDY) turun 6,13 persen ke Rp 3.060, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun 6,10 persen ke Rp 42.300.
Sementara itu, Indocement Tunggal (INTP) menjadi top gainer dalam indeks yang sama, dengan kenaikan sebesar 9,97 persen ke Rp 10.200, diikuti Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) menguat 4,93 persen ke Rp 5.850, dan Elang Mahkota Teknologi (EMTK) naik 4,21 persen ke Rp 1.610.
Berbeda dengan IHSG, bursa regional Asia terpantau kompak menguat, di mana indeks Nikkei naik 0,33 persen, Hang Seng Hong Kong melesat 5,23 persen, Shanghai Komposit menguat 2,62 persen, dan Strait Times terapresiasi 1,27 persen.
https://money.kompas.com/read/2022/11/01/161200826/saham-sektor-energi-rontok-ihsg-ditutup-melemah