Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Bisnis Oaken Lab, Produk Wewangian Artisan yang Rambah Pasar Ekspor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis wewangian memang sedang naik daun. Banyak merek wewangian lokal mulai menjamur di Indonesia.

Tidak hanya jenis produk parfum, beberapa produk perawatan tubuh lainnya juga banyak diincar konsumen Indonesia sekarang.

Belum lagi semenjak pandemi, produk aroma terapi untuk ruangan juga mengalami pertumbuhan permintaan yang masif.

Salah satu UMKM yang menangkap peluang tersebut adalah Oaken Lab. Jenama ini menyajikan berbagai produk wewangian, mulai dari parfum sampai produk perawatan tubuh.

CEO dan Co-Founder Oaken Lab Cynthia Wirjono mengatakan, Oaken Lab telah dibangun sejak 4 tahun lalu bersama suaminya, Chris Kerringan.

"Tahun 2018 akhir, kami ingin berubah halauan, kalau sebelumnya fashion. Suami saya mulai bikin deodoran untuk dirinya sendiri, dia forumulasikan sendiri, dia juga suka sekali parfum," jelas dia saat ditemui di acara Brightspot Market di Plaza Senayan, Kamis (3/11/2022).

Untuk memulai bisnis wewangian ini, perlu proses penelitian dan pengembangan produk hingga setahun lamanya.

Seiring berkembangnya produk asal Indonesia ini, permintaan pasar luar negeri mulai bermunculan. Oaken Lab sendiri sudah merambah pasar ekspor mulai dari Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Australia, Singapura, dan Inggris.

"Namun karena ini artisan, jadi belum mass. Kami juga belum punya agen. Baru mulai distribusi," imbuh dia.

Oaken Lab sendiri memiliki beragam produk mulai dari parfum, sabun mandi, sabun cuci tangan, sabun untuk bercukur, reed diffuser, sampai body lotion.

Semua produk tersebut memiliki benang merah wewangian dari 6 jenis formulasi yang diracik Oaken Lab.

Selain itu, Oaken Lab juga menyediakan peralatan cukur mulai dari pisau, kuas, dan mangkuk kecil untuk busa cukur.

"Wewangian di sini berdasarkan pengalaman aku dan Chris alami, kadang yang simple kaya lagi jalan-jalan di kota tua ke tempat barbershop tertua di Jakarta, atau ke Jawa, selanjutnnya camping di Fuji, dan pengalaman tinggal di Los Angeles dulu," terang dia.

Wawangian Oaken Lab terinspirasi dari pengalaman pribadi pemiliknya. Jenama ini tidak pernah berusaha untuk menduplikasi wewangian yang sudah ada di pasaran.

Cynthia menjelaskan, produk Oaken Lab di luar negeri disalurkan melalui gerai yang memiliki kesamaan visi dan gaya dengan produknya. Oleh sebab itu, sementara ia belum mencari distributor dalam jumlah yang besar.

Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah ketersediaan bahan baku dan proses formulasinya. Pasalnya untuk produk parfum, dalam satu botol bisa mengandung lebih dari 60 bahan.

"Kami juga belum bisa kalau suruh kirim satu kontainer parfum," ujar dia.

Oaken Lab juga memanfaatkan produk lokal menjadi salah satu bahan baku dari wewangian yang mereka hasilkan, misalnya minyak nilam.

Berbeda dengan produk perawatan tubuh, ia mengaku dapat memproduksi ribuan liter dalam satu bulan.

Produk Oaken Lab sendiri bisa didapatkan mulai harga Rp 99.000 sampai Rp 799.000 untuk produk parfum.

Gerai Oaken Lab saat ini dapat ditemukan dalam acara Brightspot Market yang ada di Plaza Senayan mulai dari tanggal 3 sampai 6 November 2022.

https://money.kompas.com/read/2022/11/04/121500726/kisah-bisnis-oaken-lab-produk-wewangian-artisan-yang-rambah-pasar-ekspor-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke