Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Marak Penipuan, Yup Ajak Pengguna untuk Proaktif

KOMPAS.com – Penipuan mengatasnamakan pemberi fasilitas pembiayaan yang marak terjadi masih meresahkan masyarakat. Mersepons hal itu, salah satu fasilitas pembiayaan di Indonesia, Yup, mengambil upaya mitigasi terhadap tindakan penipuan.

Langkah tersebut dilakukan untuk meminimalisasi rasa was-was sekaligus memastikan keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna Yup.

"Saat ini, sebagai salah satu langkah mitigasi untuk membantu melindungi pengguna dari potensi penipuan, Yup rutin melakukan edukasi pencegahan berbagai modus penipuan agar pengguna selalu berhati-hati,”ujar VP of Legal & Compliance Finture Group, Yosef Broztito, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (4/11/2022).

Salah satu edukasi yang diberikan pihak Yup, kata Yosef, adalah untuk tidak memberikan data-data rahasia, seperti personal identification number (PIN) dan one time password (OTP).

“PIN dan OTP tidak boleh diberikan kepada orang lain atau pihak ketiga, termasuk pihak yang mengatasnamakan Yup," imbaunya.

Sebagai informasi, Yup merupakan aggregator penyedia akses paylater. Sebagai platform yang berkomitmen memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk mendapatkan layanan paylater dari mitra penyedia, Yup dipercaya pengguna untuk memenuhi kebutuhan setiap harinya.

Kemudahan yang ditawarkan tersebut membuat jumlah pengguna Yup terus meningkat. Momen ini rawan dimanfaatkan oleh oknum-oknum pelaku penipuan untuk mencari korban dari pengguna Yup.

Harapkan pengguna proaktif

Yosef melanjutkan bahwa pihaknya berharap pengguna dapat lebih proaktif melindungi diri agar tidak terkena modus penipuan mengatasnamakan Yup.

"Pengguna juga harus memahami produk (apa) yang (sedang) digunakan (untuk menghindari tindak penipuan)," lanjut Yosef.

Dari sisi marketing, VP of Marketing Finture Group, Richar Haris, mengatakan bahwa Yup juga selalu berkomunikasi dan aktif membagikan informasi pada pengguna mengenai modus-modus penipuan yang kerap terjadi.

“Supaya terhindar dari berbagai modus penipuan, pastikan segala informasi yang didapatkan berasal dari akun resmi Yup,” tambahnya.

Adapun Yup, lanjutnya, memiliki beberapa akun resmi, yakni Facebook YupBisaYup, Twitter @thinkyup_id, Instagram @thinkyup.id, Tiktok @thinkyup.id, dan Linkedin Finture.

“Jika menemukan hal yang mencurigakan, (pengguna) bisa langsung menginformasikan custumor service Yup melalui chat WhatsApp ke nomor 081380999689, dan telepon di nomor 085873923450,” imbuhnya.

Berikut merupakan beberapa modus penipuan yang mengatasnamakan Yup diinformasikan oleh Richard:

1. Gestun atau gesek tunai

Sebagai aggregator layanan paylater, Yup tidak pernah menawarkan jasa gestun yang memungkinkan pengguna untuk mencairkan pinjaman yang diberikan oleh mitra Yup ke dalam bentuk uang tunai melalui merchant-merchant tertentu.

“Pengguna wajib waspada atas oknum-oknum yang menawarkan jasa gestun menggunakan aplikasi Yup,” katanya.

2. Minta kenaikan limit

Modus penipuan yang satu ini marak terjadi melalui chat, terutama di WhatsApp. Oknum penipuan akan menawarkan pengguna untuk mengajukan kenaikan limit setelah melakukan transaksi yang dikirimkan melalui chat Whatsapp.

“Yup tidak pernah menawarkan kenaikan limit pinjaman dari mitra kepada pengguna dengan syarat mengarahkan pengguna melakukan transaksi khusus,” tegasnya.

3. Permintaan data pribadi

Platform media sosial tak lepas dari incaran para pelaku penipuan. Banyak akun palsu yang mengatasnamakan Yup di media sosial memiliki tujuan untuk memanfaatkan data pengguna yang lengah.

Pada umumnya, modus penipuannya dilakukan dengan mengarahkan pengguna untuk masuk ke dalam satu tautan tidak resmi. Tautan ini merupakan wadah penipu untuk mengumpulkan data pribadi pengguna.

Itulah tiga modus penipuan yang kerap mengatasnamakan Yup. Secara khusus, Richard juga mengimbau pengguna untuk mewaspadai cara-cara pelaku penipuan mengumpulkan data pribadi.

Pertama, modus referral atau ajak teman. Pengguna akan diarahkan ke satu tautan yang tidak resmi melalui media sosial media untuk mengisi data pribadi dan rahasia, seperti username, nomor telepon, dan kode PIN, serta OTP, dengan iming-iming hadiah.

“Modus ini sedikit menjebak mengingat Yup sendiri memiliki program referral. Hal yang wajib diperhatikan ketika mendapatkan tautan program referral, pastikan tautan tersebut benar didapatkan dari akun resmi Yup,” ujar Richard.

Kedua, modus cek status pengiriman kartu. Dengan modus ini, penipu meminta pengguna untuk memberikan data-data rahasia dengan alasan akan dipakai untuk mengecek status pengiriman kartu.

“Pengguna Yup yang ingin mengetahui status pengiriman kartu dapat menyampaikan pertanyaannya melalui customer service Yup dengan memberikan informasi nomor telepon aktif. Tidak ada data pribadi dan data-data sensitif lainnya yang dibutuhkan untuk pengecekan status pengiriman kartu fisik Yup,” sambung Richard.

https://money.kompas.com/read/2022/11/04/203933726/marak-penipuan-yup-ajak-pengguna-untuk-proaktif

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke