Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Umami Issues, Bisnis Popup Resto yang Hadir di Kala Pandemi

Tak hanya mampu melewati masa krisis, binis-bisnis tersebut juga mampu mencari nilai tawar baru di tengah masyarakat.

Hal tersebut dibuktikan oleh bisnis kuliner Umami Issues yang justru berkembang di saat pandemi tahun 2020. Bermula dari berjualan saus pasta, unit kuliner ini berubah jadi bisnis penyedia makanan dalam suasana privat.

Pada saat awal pandemi, Umami Issues juga menjual makanan dengan konsep layan antar alias  delivery order. Konsumen dapat mengambil pesanan di titik yang ditentukan Umami Issues untuk kemudian dinikmati di mobil masing-masing.

"Jadi waktu itu konsepnya, orang ambil di kitchen kami, terus bawa makanannya sambil muter-muter Jakarta makan makanan kami," ungkap dia.

Salah satu inisiator Umami Issues Thanya Ponggawa mengatakan, pada awal pandemi banyak restoran yang tutup. Sementara keinginan orang untuk menikmati makan bersama masih saja ada.

"Jadi akhirnya kami membuat privat dining. Kami hanya masak untuk satu grup orang yang saat itu book kami," ujar dia saat ditemui di Brightspot Market pada Kamis, (3/11/2022).

"Ketika pandemi banyak orang mau ke resto tidak bisa, mereka panggil kita masak," imbuh dia.

Thanya menyebutkan, Umami Issues menyediakan makanan yang dapat dinikmati oleh kebanyakan orang dengan nyaman (comfort food).

Makanan yang disediakan Umami Issues sering didefinisikan sebagai makan tengah. Setiap orang dapat mengambil makanan di tengah meja dengan berbagi.

"Jadi bukan yang di-plating sendiri-sendiri, itu tidak," imbuh dia.

Adapun yang menjadi nilai tawar dari Umami Issues adalah adopsi makanan Italia dengan menggunakan bahan-bahan kuliner Jepang.

Awalnya, sajian Umami Issues dinikmati oleh teman-teman. Namun, berkat cerita dari mulut ke mulut, saat ini konsumen Umami Issues telah menyentuh beragam kalangan.

Umami Issues mengandalkan media sosial sebagai sarana promosimya. Konsumen dapat mengikuti media sosial Umami Issues untuk dapat tahu kapan dan di mana lokasi Umami Issues berjualan.

Thanya menjelaskan, konsumen dapat menentukan sendiri jenis masakan yang ingin dipesan saat private dining. Hal ini nantinya akan disesuaikan dengan harga yang mesti dirogoh konsumennya.

"Kami enggak ada menu, jadi misal untuk acara di gallery atau ulang tahun anak, nanti kami akan kasih penawaran sesuai dengan acaranya," jelas dia.

Menu yang diracik Umami Issues juga akan disesuaikan dengan musim dari bahan makanan tertentu.

Setelah pandemi mereda, Umami Issues kemudian mencari pijakan bisnis baru. Thanya menjelaskan, Umami Issues lalu membuka popup restaurant.

"Kami kerja sama dengan The Penthouse by The Papilon, Kemang, kita pakai kitchen mereka, kita masak di sana," jelas dia.

Untuk dapat menciptakan bisnis yang berkelanjutan, Umami Issues selalu peka terhadap keadaan. Hal ini demi mempertahankan bisnis sembari mengikuti aktivitas konsumennya.

Untuk dapat menikmati sajian dari Umami Issues dalam suasana privat, konsumen dapat merogoh kocek antara Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta per orang.

"Tapi ini sangat tergantung dari request tamunya sendiri, dan ini set menu gitu ya, tapi konsepnya tetap makan tengah," jelas dia.

Sementara, ketika Umami Issues sedang hadir secara popup dalam acara tertentu makanan yang disajikan dapat ditebus dengan rentang harga Rp 60.000 sampai Rp 120.000.

Sampai saat ini Umami Issues telah melayani ratusan acara privat dining sejak berdiri dua tahun lalu. Dalam seminggu, Thanya mengaku Umami Issues dapat melayani hingga empat privat dining di tempat yang berbeda.

Adapun pangsa pasar Umami Issues untuk layanan privat dining biasanya diisi oleh keluarga. Sementara, ketika hadir dalam sebuah acara misalnya pameran, anak-anak muda lebih mendominasi.

Ke depan Thanya ingin mengembangkan bisnis Umami Issues hingga memiliki tempat sendiri.

"Tapi secara organik masih akan mengikuti arah dari keadaan dan kondisi pasar," tandas dia.

https://money.kompas.com/read/2022/11/06/091200726/cerita-umami-issues-bisnis-popup-resto-yang-hadir-di-kala-pandemi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke