Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Luhut: Ada yang Bilang Indonesia Dikuasai China, Itu Tidak Mungkin...

"Ada yang bilang, Indonesia dikuasai China. Saya bilang, itu tidak mungkin. Karena dilihat dari sisi ini, defisit perdagangan di China dulu 27 miliar dolar AS lalu turun 17 miliar dolar AS, dan tahun lalu hanya 2,5 miliar dolar AS," katanya dalam Seminar Internasional LPS, ditayangkan virtual, Rabu (9/11/2022).

Malahan lanjut Luhut, China menerapkan biaya anti dumping kepada Indonesia sebesar 20 persen.

"China itu, mendorong anti dumping ke Indonesia 20 persen. Artinya, Indonesia lebih efisien dari sebelumnya. Jadi sekali lagi, untuk Anda semua orang Indonesia, Anda harus bangga dengan negara Anda. Karena sebagian dari kalian tidak mengetahui apa yang terjadi dengan Indonesia," ucapnya.

Di hadapan Perdana Menteri Selandia Baru yang hadir dalam acara itu, dalam bahasa Inggris Luhut berkelakar menyebut bahwa Indonesia itu adalah negara yang canggih.

"Saya hanya mengingatkan Perdana Menteri, Anda tahu beberapa orang yang tidak tahu negara kita sangat canggih, Anda tahu sangat kuat. Canggih adalah lelucon di Indonesia," ucap mantan Menko Polhukam ini disambut tawa para tamu.

Lebih lanjut Luhut mengatakan, industri hilirisasi terus berlanjut pembangunannya, terutama di kawasan industri Kalimantan Utara (Kaltara).

"Kita punya area baru di Kaltara, dengan nilai investasi 132 miliar dollar AS yang sedang berlangsung. Ada industri elektronika, besi dan baja, baterai kendaraan listrik, serta pembuatan solar panel. Ini membuktikan kepada dunia bahwa kita peduli terhadap perubahan iklim," kata dia.

Disamping itu, digitalisasi juga membuat penghematan biaya serta meningkatkan nilai tambah, baik bagi pelaku usaha maupun industri.

"Perkembangan digitalisasi membuat efisien biaya dan meningkatkan nilai tambah industri lokal. Seperti pengadaan laptop buatan dalam negeri yang disebarkan ke pemerintah dan pelaku usaha," ujar Luhut.

https://money.kompas.com/read/2022/11/09/155633426/luhut-ada-yang-bilang-indonesia-dikuasai-china-itu-tidak-mungkin

Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke