Dalam kurun waktu dua hari terakhir, kapitalisasi pasar kripto senilai sekitar 200 miliar dollar AS telah raib. Pada penghujung hari Rabu (9/11/2022) kemarin, kapitalisasi pasar kripto tinggal menyisakan sekitar 840 miliar dollar AS, dari posisi Senin (7/11/2022) lalu di kisaran 1,05 miliar dollar AS.
Harga sebagian besar kripto berguguran, di mana kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC), sudah anjlok lebih dari 16 persen dalam kurun waktu 7 hari terakhir ke posisi kisaran 17.000 dollar AS. Koreksi lebih dalam dialami oleh Ethereum (ETH), yang harganya anjlok 25,38 persen ke kisaran 1.169,16 dollar AS.
Anjloknya pasar kripto selama beberapa hari terakhir utamanya disebabkan oleh pernyataan FTX, yang mengakui tengah menghadapi krisis likuiditas. Bahkan CEO FTX, Sam Bankman-Fried, memutuskan untuk meminta pertolongan dengan menjual perusahaannya ke kompetitor utama, Binance.
Krisis likuiditas di FTX terjadi setelah Binance mengumumkan rencana likuidasi kepemilikan atas token milik FTX, FTT Coin. Langkah ini diambil Binance sebagai respons dari kabar rumah perdagangan yang dimiliki oleh Bankman-Fried, Alameda Research, ternyata memiliki banyak aset dalam kelolaan FTT Coin dibanding dengan kripto lain.
Langkah Binance itu membuat para pemegang FTT Coin berbondong-bondong menjual token milik FTX. Akibatnya, harga aset yang juga dikenal dengan FTX Token itu terus terkoreksi, bahkan kini harganya tinggal menyisakan 4,13 dollar AS per keping, dari harga tertinggi bulan ini mencapai 26,47 dollar AS per keping.
Dilansir dari CryptoBriefing, Kamis (10/11/2022), kabar akuisisi yang akan dilakukan Binance sebenarnya menjadi kabar baik dari para pengguna FTX, yang takut dananya dibekukan. Akan tetapi, pada saat bersamaan kabar tersebut juga semakin memperkuat narasi kebangkrutan dan ketidakmampuan FTX untuk membayar kewajibannya.
https://money.kompas.com/read/2022/11/10/090900226/mengapa-kabar-binance-akuisisi-ftx-bikin-pasar-kripto-rontok