Dilansir dari Forbes, total kekayaan 100 orang terkaya Negeri Tirai Bambu pada 2022 sebesar 907,1 miliar dollar AS atau setara Rp 14.149,2 triliun (asumsi kurs Rp 15.600 per dollar AS).
Nilai ini turun 573 miliar dollar AS, setara Rp 8.938,8 triliun, atau 39 persen dari tahun lalu sebesar 1,48 triliun dollar AS, setara Rp 23.088 triliun.
"Ini menandakan penurunan kekayaan paling besar semenjak Forbes mulai menghitung kekayaan negara dari lebih dua dekade lalu," tulis Forbes, dikutip pada Jumat (11/11/2022).
Forbes mencatat, dari 100 nama orang terkaya China, 79 di antaranya mengalami penurunan kekayaan, 12 orang kembali masuk ke dalam daftar, 4 orang telah membagi dua kekeayaannya, 3 orang merupakan pendatang baru, dan hanya 2 orang yang kekayaannya bertambah.
Hilangnya kekayaan taipan China tidak terlepas dari kebijakan zero-Covid, yang kemudian berimbas kepada perlambatan pergerakan ekonomi. Nilai tukar yuan China juga telah terdepresiasi lebih dari 12 persen terhadap dollar AS dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
Beragam sentimen dari dalam negeri juga turut menekan kinerja bursa saham China. Tercatat indeks Hang Seng Hong Kong sudah anjok lebih dari 41 persen sejak tahun lalu.
Forbes Editor China's 100 Richest List, Russell Flannery, mengatakan, setahun terakhir menjadi kondisi yang paling sulit bagi China dalam kurun waktu satu dekade terakhir. Ini terefleksikan dari anjloknya kekayaan mayoritas taipan Beijing.
"Di sisi lain, daftar ini menyoroti daya tahan sejumlah pengusaha China yang terkait dengan industri teknologi hijau seperti kendaraan listrik dan energi matahari," katanya.
https://money.kompas.com/read/2022/11/11/072433826/kekayaan-100-orang-terkaya-china-hilang-rp-89388-triliun-dalam-setahun