Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melirik IKN Nusantara dari Nusa Dua Bali

Hal itu terlihat dari banyaknya peserta yang mendaftar dalam acara Bloomberg CEO Forum 2022, yang termasuk dalam agenda sampingan KTT G20 Bali.

"Kalau saya lihat yang mendaftar di acara nanti yang terkait ibu kota baru jumlahnya 61 (CEO)," ujar Kepala Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (11/11/2022).

"Sepertinya CEO-CEO tersebut melihat betul potensi investasi di sini dan ingin belajar mudah-mudahan mereka betul-betul melaksanakan niat mereka untuk investasi," sambung dia.

Purbaya mengatakan salah satu sesi dalam cara yang disponsori LPS itu memang mengangkat topik IKN Nusantara. Bahkan Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono  juga hadir sebagai pembicara.

Menurut Purbaya hal itu dilakukan karena LPS ingin para calon investor melihat bahwa Indonesia serius membangun IKN Nusantara yang berada di Kalimantan Timur tersebut.

"Kami promosikan IKN supaya investor mengerti bahwa Indonesia serius membangun IKN. Dan akan disediakan insentif-insentif khusus supaya mereka tertarik investasi," kata Purbaya.

LPS sendiri ucapnya, berkomitmen ikut membangun IKN Nusantara dengan menyediakan dana 250 juta dollar AS, atau sekitar Rp 3,87 triliun (asumsi kurs Rp 15.500 per dollar AS).

Dana tersebut akan digunakan untuk membangun gedung atau Kantor Pusat LPS di IKN Nusantara.

Kucuran dana Rp 200 triliun

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) akan mendapat kucuran dana dari investor asing sekitar Rp 200 triliun.

"Angkanya tidak mengecewakan. Artinya bahwa minimal Rp 200 triliun itu akan kita bisa wujudkan dalam pembangunan proyek IKN di tahap pertama," katanya dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan III, melalui kanal Youtube Kementerian Investasi, Senin (24/10/2022).

Untuk total dana yang dibutukan pembangunan IKN tersebut mencapai Rp 500 triliun yang 20 persennya menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Adapun negara yang tertarik berinvestasi di IKN yaitu Uni Emirat Arab, China, Korea Selatan, dan Taiwan serta beberapa Negara Eropa. Negara-negara tersebut telah menyampaikan ketertarikannya.

https://money.kompas.com/read/2022/11/11/143409626/melirik-ikn-nusantara-dari-nusa-dua-bali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke