Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Biaya Produksi: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

JAKARTA, KOMPAS.com – Biaya produksi adalah modal atau dana yang wajib dikeluarkan oleh perusahaan dalam membuat suatu produk atau jasa. Perhitungan production cost atau biaya produksi nantinya menjadi acuan bagi perusahaan sebelum menentukan harga jual. 

Apa yang dimaksud dengan biaya produksi? 

Secara sederhana, biaya produksi adalah akumulasi pengeluaran yang diperlukan oleh perusahaan untuk bisa memproses bahan baku hingga menjadi produk. Dengan kata lain, total biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi disebut biaya produksi. 

Menurut Kuswadi (2005), pengertian biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan perhitungan beban pokok produksi atau beban pokok penjualan.

Dilansir dari Investopedia, biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan dari pembuatan produk atau penyediaan layanan yang menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.

Biaya produksi ini mencakup berbagai biaya, seperti biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, dan biaya overhead pabrik.

Dengan demikian, pengertian biaya produksi adalah ongkos produksi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk menghasilkan suatu barang atau produk jadi, sampai barang tersebut siap dipasarkan atau dijual.

Jenis biaya produksi

Dilansir dari Gramedia.com, secara umum ada 5 jenis biaya produksi yang dikenal untuk mengakumulasikan pengeluaran saat pengelolaan barang. Berikut jenis-jenis biaya produksi yang ada di perusahaan manufaktur:

1. Biaya tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah pengeluaran yang jumlahnya tidak akan mengalami perubahan, meskipun volume produksi barang mengalami peningkatan maupun penurunan. Jenis biaya yang satu ini mempunyai sifat pasti, sehingga bisa dianggarkan secara tepat.

Unsur biaya tetap mempunyai jumlah nominal sama yang harus dibayarkan pada setiap proses produksinya. Biaya tetap tidak akan mengalami pembengkakan sekalipun proses produksi sedang padat, sehingga bisa meningkatkan output.

2. Biaya variabel (Variabel Cost)

Biaya variabel adalah biaya yang besarnya bergantung pada output. Semakin tinggi produksi barang, maka biaya variabel juga akan meningkat.

Biaya variabel hanya akan diperlukan pada saat proses produksi berlangsung, sehingga menjadi dasar pengeluaran per unit yang akan dilaporkan. Jenis biaya variabel yang ada diperlukan pada proses produksi adalah pembelian bahan baku.

3. Biaya rata-rata (Average Cost)

Biaya rata-rata adalah biaya per unit yang akan didapatkan dengan cara membagi total pengeluaran dengan jumlah output produksi. Biaya rata-rata ini dibutuhkan oleh perusahaan untuk menentukan keputusan produksi kedepannya.

Biaya produksi per unit akan diketahui dengan cara memperhitungkan average cost ini. Selanjutnya, perusahaan bisa menentukan persentase laba yang ingin dicapai dari biaya rata-rata tersebut. Biaya rata-rata akan dibandingkan dengan biaya tetap saat mengambil keputusan produksi.

4. Biaya marginal

Biaya marginal adalah pengeluaran tambahan yang akan digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan produksi. Perusahaan bisa mengetahui jumlah output maksimal yang bisa didapatkan selama proses produksi dengan menambahkan biaya marginal.

Perhitungan biaya marginal dilakukan dengan menambahkan variabel cost pada saat proses produksi. Perusahaan juga bisa mengaitkan fixed cost dengan biaya marginal saat akan memproduksi output tambahan.

5. Biaya total

Biaya total adalah biaya yang diperoleh dari penggabungan variabel cost dan fixed cost. Biaya total ini akan menjadi informasi mengenai jumlah total pengeluaran yang terjadi selama proses produksi.

Biaya total baru bisa diperhitungkan ketika perusahaan sudah memiliki output berupa barang jadi yang siap untuk dijual. Perhitungan biaya total ini harus dilakukan setiap periode produksi terselesaikan agar bisa segera dilaporkan.

Unsur biaya produksi

Adapun unsur biaya adalah mencakup tiga hal yaitu biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Ketiga unsur ini mendorong terbentuknya harga pokok barang jadi saat akhir periode akuntansi.

1. Bahan baku

Biaya bahan baku atau direct material biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli dan mengolah bahan baku hingga menjadi barang jadi.

Biaya bahan baku umumnya bersentuhan langsung dengan produk yang akan diproduksi dan nominal yang timbul cenderung mudah ditelusuri.

2. Biaya tenaga kerja

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar upah tenaga kerja. Dengan kata lain, biaya tenaga kerja adalah berupa upah, tunjangan dan asuransi yang dibayarkan kepada pegawai yang terlibat langsung dalam jalannya proses memproduksi barang atau jasa.

3. Biaya biaya overhead

Sementara biaya overhead adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya overhead ini tidak berkaitan langsung dengan proses produksi, namun membantu kelancaran proses produksi. Contohnya biaya utilitas pabrik, sewa gedung dan tanah, depresiasi mesin. 

Contoh biaya produksi

Berikut adalah contoh biaya produksi pada perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan. 

Perusahaan A memproduksi roti dengan output barang jadi sebesar 4.000 box selama satu bulan. Berikut adalah rincian biaya produksi roti selama satu bulan:

Biaya pembelian Bahan Baku: Rp 11.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung: Rp 3.500.000
Biaya Upah Satpam Pabrik: Rp 2.000.000 (hanya selama proses produksi)
Biaya Sewa Pabrik: Rp 1.500.000

Total biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan 4.000 bungkus roti adalah Rp 18.000.000. Dari total pengeluaran tersebut dapat ditentukan biaya produksi per unit dengan cara membagi total biayanya ke total jumlah produk.

Perhitungannya adalah Rp 18.000.000 dibagi Rp 4.000 = Rp 4.500. Jadi total biaya produksi  per unit dari PT A adalah Rp 4.500.

Selanjutnya, perusahaan bisa menetapkan harga jual dengan cara menghitung biaya produksi per unit ditambah dengan persentase keuntungan.

Pada produk ini, persentase keuntungan yang digunakan adalah 40 persen dari biaya produksi. Jadi, perhitungan harga jual per unitnya adalah Rp 4.500 + (40 persen x Rp 4.500) = Rp 6.300

Demikian penjelasan singkat mengenai pengertian biaya produksi, jenis, contoh, dan cara menghitungnya. 

https://money.kompas.com/read/2022/11/14/005454126/biaya-produksi-pengertian-jenis-contoh-dan-cara-menghitungnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke