Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

STAA Bukukan Laba Bersih Rp 1,01 Triliun pada Kuartal III-2022

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten perkebunan kelapa sawit dan pengolahan minyak sawit, PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) mencatatkan kinerja yang positif pada kuartal III-2022. Ini tercerminkan dari laba bersih perusahaan yang tumbuh positif.

Mengacu kepada dokumen yang diunggah ke laman keterbukaan informasi, STAA membukukan laba bersih Rp 1,01 triliun sampai dengan akhir September lalu. Realisasi ini meningkat 25,2 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 805 miliar.

Pertumbuhan laba bersih itu tidak terlepas dari pendapatan usaha yang meningkat. Tercatat pendapatan usaha STAA tumbuh sebesar 5,4 persen secara tahunan dari Rp 4,18 triliun menjadi Rp 4,40 triliun.

Direktur Utama STAA Mosfly Ang mengatakan, kinerja positif perseroan selama 9 bulan ini didukung oleh peningkatan porsi TBS internal yang diproses perseroan dibanding dengan sebelumnya. Meskipun, kata dia, selama 2022 harga CPO mengalami penurunan sebesar 35,5 persen dari posisi tertinggi di triwulan I.

"Selama periode triwulan III-2022, dari Juli–September 2022 harga CPO mengalami penurunan cukup tajam, akibat adanya pelemahan permintaan yang disebabkan oleh adanya resesi secara global," katanya, dia dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (15/11/2022).

"Namun, perseroan terus berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi operasional, sehingga kami mampu menjaga profitabilitas perseroan terus tumbuh meskipun adanya penurunan harga CPO,” tambah dia.

Sementara itu, Deputy Chief Financial Officer STAA Edward Wijaya mengatakan, selama periode kuartal-III 2022, perseroan berhasil mengakuisisi dua lahan kebun kelapa sawit seluas 6.000 hektare (ha) milik PT Hanuraba Sawit Kencana dan PT Sawit Agro Lestari yang berlokasi di Sumatera Selatan. Lokasi lahan yang diakuisisi tersebut berada dekat dengan area perkebunan STAA.

“Melalui akusisi ini, total luasan kebun yang dikelola STAA meningkat menjadi 48.100 hektare termasuk inti plasma. Secara otomatis hal ini juga berdampak positif pada tingkat produksi TBS STAA kedepannya karena rata-rata umur tanaman yang masih berada di posisi usia muda,” tuturnya.

Lebih lanjut Ia bilang, perseroan akan tetap berkomitmen untuk terus menambah ekspansi usaha guna mencapai target STAA untuk memiliki perkebunan tertanam seluas 60.000 hektare pada 2025. Edward menyampaikan saat ini perseroan sedang menjajaki beberapa potensi akuisisi untuk menambah luas perkebunan tertanam perseroan.

“Perseroan masih dalam tahap due dilligence atas kebun-kebun tersebut, dengan tetap mengusung visi perseroan yakni menjadi perusahaan perkebunan terkemuka dan berkelanjutan,” ucapnya.

Adapun total aset STAA per 30 September 2022 berhasil mencapai Rp 7,05 triliun, meningkat dibandingkan dengan posisi akhir 2021 sebesar Rp 5,85 triliun. Sedangkan ekuitas dan liabilitas perusahaan masing-masing sebesar Rp 4,36 triliun dan Rp 2,68 triliun.

https://money.kompas.com/read/2022/11/15/214000626/staa-bukukan-laba-bersih-rp-1-01-triliun-pada-kuartal-iii-2022

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke