Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BI Perkirakan Inflasi November 2022 Turun Jadi 5,5 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi November 2022 akan turun ke level 5,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari bulan sebelumnya yang mencapai 5,71 persen yoy.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, perkiraan angka inflasi ini memang masih tinggi dan perlu diturunkan. Namun, inflasi Indonesia ini masih relatif lebih baik dari negara lain.

"Kita punya inflasi yang meningkat tetapi dalam tren yang sebenarnya peaknya (puncaknya) sudah mulai tercapai. Di bulan ini angka inflasinya bahkan dalam hitungan survei kita sudah menuju ke angka 5,5 persen," ujarnya saat acara Flagship Event Diseminasi Laporan Nusantara serta Launching Buku Kajian Manufaktur dan Pariwisata, Jumat (18/11/2022).

Lantaran masih tinggi, BI terus berupaya untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 3 persen lebih awal yaitu ke paruh pertama 2023 dengan memperkuat respons kebijakan moneter.

Salah satunya dengan menaikkan suku bunga acuan BI menjadi ke level 5,25 persen. Namun, dalam memutuskan kebijakan ini BI tentu telah memperhitungkan dampaknya ke pertumbuhan ekonomi nasional.

"Jangan gunakan kebijakan suku bunga kalau sumber masalah inflasinya bukan dari sisi permintaan. Kalau dari sisi supply akan menjadi Sayang kalau kita menaikkan suku bunga untuk inflasi yang justru akan overkill kepada pertumbuhan. Kalau permasalahannya karena likuiditas, harus kita ada normalisasi itu likuiditas sebelum kita menaikkan suku bunga," jelasnya.

Dengan sikap tersebut, kini fundamental ekonomi Indonesia realtif cukup baik dibandingkan negara lain. Hal ini terlihat pada pertumbuhan ekonomi nasional di Kuartal III 2022 sebesar 5,72 persen yoy.

"Kita punya pertumbuhan yang kemarin di atas ekspektasi bahkan di dalam G20 kita termasuk 3 negara tertinggi dari sisi pertumbuhan ekonomi untuk Kuartal III," kata Dody.

Sebagai informasi, pada Oktober 2022 tercatat inflasi indeks harga konsumen (IHK) sebesar 5,71 persen yoy, masih di atas sasaran 3 persen, meskipun lebih rendah dari prakiraan dan inflasi bulan sebelumnya sebesar 5,95 persen yoy.

Inflasi kelompok volatile food turun menjadi 7,19 persen yoy dan perlu penguatan sinergi dan koordinasi kebijakan yang erat melalui TPIP-TPID dan GNPIP untuk penurunan lebih lanjut.

Inflasi administered prices tercatat sebesar 13,28 persen yoy dan perlu penguatan koordinasi untuk memitigasi dampak lanjutan dari penyesuaian harga BBM dan tarif angkutan agar lebih rendah.

Sementara itu, inflasi inti tercatat sebesar 3,31 persen yoy, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sejalan dengan dampak rambatan dari penyesuaian harga BBM dan meningkatnya ekspektasi inflasi.

Adapun Consensus Forecast bulan November 2022 menunjukkan ekspektasi inflasi pada akhir 2022 masih tinggi yaitu 5,9 persen yoy meskipun lebih rendah dari bulan sebelumnya 6,7 persen yoy.

https://money.kompas.com/read/2022/11/18/142042526/bi-perkirakan-inflasi-november-2022-turun-jadi-55-persen

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke