Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dorong Penggunaan Energi Hijau, PT CNI Bangun Terminal LNG di Kolaka

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) dan PT Padma Energi Indonesia Group Titis Sampurna menandatangani perjanjian usaha patungan (Joint Venture Agreement) pembangunan terminal Liquefied Natural Gas (LNG) dan infrastruktur pendukung.

Hal ini dilakukan dalam rangka menjamin ketersediaan pasokan gas untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) yang akan dioperasikan PLN di Kolaka, Sulawesi Tenggara. Nantinya, energi listrik dari PLTG ini akan dipasok ke smelter nikel PT CNI.

General Manager Bussines Development PT CNI  Aldo Namora mengatakan, terminal LNG ini akan melayani pasokan gas PLN untuk pengoperasian Pembangkit Listrik tenaga gas terapung (Barge Mounted Power Plant/BMPP) dengan kapasitas 2x60 MW.

"BMPP 2x60 MW dibangun oleh PT. PAL di Surabaya dan akan dioperasikan oleh Indonesia Power, anak usaha dari PLN," ujar Aldo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/11/2022).

Menurut Aldo, satu unit BMPP saat ini telah selesai dan mulai dioperasikan oleh PLN, sementara unit kedua akan rampung pada April 2024 dan akan segera dimobilisasi ke Kolaka, lokasi smelter CNI.

Terminal LNG CNI dan Titis Sampurna ini memiliki total kapasitas 24 mmscfd dan akan dibangun di atas lahan seluas 7.5 hektare di dalam Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) dan Terminal Khusus (Tersus) Ceria Nugraha Indotama.

"Pembangunan Terminal LNG ini merupakan bagian dari komitmen kami bersama PLN untuk memberikan keandalan pasokan listrik ke smelter Ceria Nugraha Indotama," katanya.

Sebelumnya, pada 2018, CNI dan PLN telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dengan total kapasitas 350 MW untuk tenaga listrik smelter Ceria Nugraha Indotama, dan akan menambah kapasitas sebesar 350 MW, sehingga total penggunaan listrik CNI mencapai 700 MW.

PLN menyuplai listrik ke CNI melalui gardu induk smelter Kolaka dengan listrik yang bersumber dari PLTA Poso dan beberapa sumber renewable energy lainnya.

"Dengan penggunaan listrik PLN yang bersumber dari green energy ini, tidak terdapat carbon foot print pembangkitan listrik dari batu bara dalam proses produksi smelter Ceria Nugraha Indotama, sehingga produk olahan nikel yang dihasilkan akan memiliki carbon foot print/emisi karbon yang sangat rendah dibandingkan produk olahan nikel smelter lain yang beroperasi menggunakan listrik dari PLTU," papar Aldo.

Hal ini sejalan dengan komitmen net zero emission yang dicanangkan pemerintah Indonesia di tahun 2050 dan semangat transisi menuju renewable dan green energy yang digaungkan B20 dan G20 Summit.

https://money.kompas.com/read/2022/11/20/085000826/dorong-penggunaan-energi-hijau-pt-cni-bangun-terminal-lng-di-kolaka

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke