Hal tersebut disampaikan dalam The Weekly brief with Sandi Uno, Senin (21/11/2022).
"Tingkat hunian rata-rata 60 persen mulai musim libur Juni, Juli, bertahan sampai sekarang bulan Oktober," ujar dia.
Sandiaga memprediksi pada akhir tahun 2022 tingkat okupansi hotel di Bali tetap tinggi terutama saat memasuki liburan Natal dan Tahun Baru.
"Yang kami andalkan adalah wisatawan nusantara dan mancanegara yang terus meningkat, rata-rata angkanya sudah mencapai total 24.000 per hari," imbuh dia.
Kemudian, Sandiaga melihat tren ini akan terus berlanjut. Untuk itu, pihaknya akan melakukan pengawalan agar pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif tetap terjaga.
Lebih lanjut, Sandiaga melaporkan, kontribusi KTT G20 diperkirakan dapat mencapai 533 juta dollar AS atau Rp 7,4 triliun.
"Dan menyerat tenaga kerja lebih dari 33.000," timpal Sandiaga.
Sementara, jumlah wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara selama puncak kegiatan KTT G20 dan beberapa pertemuan sebelumnya mencapai 20.559 orang ke Bali.
"Sementara pengeluaran direct atau langsung 575 juta dollar AS atau Rp 9 triliun," ucap Sandiaga.
Sandiaga memerinci, pengeluaran tersebut didominasi oleh food and beverage, atraksi, ground transport, telekomunikasi, belanja, dan akomodasi.
Adapun, ada juga pengeluaraan organizer spending seperti venue, vendor, dan goverment.
"Sekarang kita bisa lihat kebangkitan parekraf kita terasa. Di dalam situasi yang penuh tantangan, kita bisa membukukan angka yang sangat baik," tandas dia.
https://money.kompas.com/read/2022/11/21/210000526/tingkat-okupasi-hotel-di-bali-selama-puncak-ktt-g20-tumbuh-70-persen