Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Negara Punya Aset Rp 11.454 Triliun, Sri Mulyani Minta Dimanfaatkan, Bukan Jadi Tempat "Tuyul"

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta kementerian dan lembaga untuk tidak membuat aset-aset negara terbengkalai. Ia menginginkan setiap barang milik negara bisa dikelola dengan optimal.

Menurut Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2021 dan sudah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), total aset negara tercatat mencapai Rp 11.454,67 triliun. Angka ini meningkat 44,7 persen dari catatan 2020 sebesar Rp 11.098,67 triliun.

Sri Mulyani menilai banyak aset negara yang terbengkalai meskipun berada di lokasi yang strategis, bahkan dia mengibaratkannya seperti menjadi tempat tinggal 'tuyul'.

"Sering karena kita anggap ini milik negara terus kita tidak urus. Banyak, ada kavling tanah, kantor, yang letaknya di tempat strategis tetapi dia cuma dipakai untuk gudang. Bahkan, dia sebetulnya sudah kosong, suwung, tempatnya tuyul hidup di situ," ujar Sri Mulyani dalam acara Anugerah Reksa Bandha di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Rabu (23/11/2022)

Padahal dengan nilai aset negara yang besar namun banyak yang terbengkalai, malah membuat banyak pula kerugian yang harus ditanggung negara karena tidak ada pemanfaatan dari aset-aset itu. Lantaran, aset-aset itu tetap memerlukan biaya perawatan.

Sri Mulyani bilang, mengelola aset negara dengan baik merupakan bentuk dari tanggungjawab kepada rakyat dan perekonomian. Maka dalam membangun aset diperlukan pula perencanaan yang matang sehingga menghasilkan manfaat, bukan hanya sekedar membangun.

"Saya sering menyampaikan jangan sampai aset itu sesudah didapat, kemudian dia tidur, tidak ada gunanya. Itu ruginya banyak sekali. Selain rugi kita telah membangun, habis membangun kita rugi karena harus memelihara, kemudian nilainya juga makin turun dan tidak menghasilkan apa-apa," ungkapnya.

Ia pun menegaskan, ke depannya, tidak boleh lagi kementerian/lembaga asal meminta anggaran saja untuk membangun suatu proyek. Sebab, bila tak ada perhitungan yang matang terkait pemanfaatannya malah hanya akan merugikan penggunaan APBN saja.

Sri Mulyani menekankan, dana untuk memperoleh aset-aset negara itu bukanlah berasal dari kantong pribadi orang tertentu saja, melainkan berasal dari uang rakyat melalui pajak, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), bea dan cukai, ataupun utang.

"Sehingga kalau dana dari pajak, dari penerimaan bukan pajak yang kita kelola dan sudah menghasilkan aset yang manfaatnya lebih besar dari biaya membangunnya. Itu rakyat akan puas, yakin, 'oh ternyata uang rakyat dipakai secara baik'," tutup dia.

https://money.kompas.com/read/2022/11/23/193000226/negara-punya-aset-rp-11.454-triliun-sri-mulyani-minta-dimanfaatkan-bukan-jadi

Terkini Lainnya

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, KemenKopUKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, KemenKopUKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Whats New
RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

Whats New
KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke