JAKARTA, KOMPAS.com - DPR RI menyetujui Rancangan Anggaran Tahunan Bank Indonesia (RATBI) tahun 2023.
Penyusunan RATBI 2023 sesuai dengan indikator asumsi ekonomi tahun depan yang sudah disepakati, yaitu pertumbuhan ekonomi 4,37 persen, inflasi 3,61 persen, dan nilai tukar rupiah Rp 15.070 per dollar AS.
Berdasarkan asumsi makro tersebut, anggaran penerimaan operasional BI disetujui sebesar Rp 28,66 triliun atau naik 0,86 persen dari ATBI 2022. Kenaikan ini berasal dari penerimaan surat-surat berharga pada pos hasil pengelolaan aset valas.
Jika dirincikan porsi anggaran penerimaan ini, sebesar Rp 28,60 triliun berasal dari hasil pengelolaan aset valuta asing (valas), sebesar Rp 4,21 miliar dari operasional kegiatan pendukung, dan Rp 55,3 miliar dari penerimaan administrasi.
Sementara, anggaran pengeluaran operasional BI tahun 2023 disetujui sebesar Rp 15,49 triliun.
Adapun anggaran pengeluaran ini dialokasikan untuk gaji dan penghasilan sebesar Rp 4,70 triliun, manajemen sumber daya manusia sebesar Rp 3 triliun, logistik Rp 2,54 triliun.
Kemudian anggaran pengeluaran juga dialokasikan untuk penyelenggaraan operasional kegiatan pendukung sebesar Rp 2,06 triliun, program sosial dan pemberdayaan sektor riil dan UMKM sebesar Rp 1,23 triliun, pajak sebesar Rp 1,47 triliun, dan cadangan anggaran sebesar Rp 377,99 miliar.
"Saya kira kita sudah sepakat. Untuk itu, kalau kita sudah sepakat ini akan saya ketok satu kali lagi tentang keputusan RATBI tahun 2023. Sepakat ya," ujar Ketua Komisi XI DPR RI Kahar Muzakir saat rapat kerja Pengambilan Keputusan RATBI Tahun 2023, Rabu (23/11/2022).
RATBI 2023 Diperkirakan Defisit
Dikutip dari Kontan.co.id, sebelumnya Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan RATBI 2023 mengalami defisit sebesar Rp 19,99 triliun. Defisit ini bersumber dari defisit anggaran kebijakan 2023.
“Kami memperkirakan anggaran tahun depan defisit Rp 19,99 triliun. Terutama berasal dari defisit anggaran kebijakan yang mencapai Rp 33,15 triliun. Sedangkan anggaran operasional diperkirakan surplus Rp 13,16 triliun,” tutur Perry saat mengajukan RATBI 2023, Senin (21/11/2022).
Perry memerinci, defisit anggaran pada tahun 2023 juga bersumber dari besar pasak daripada tiang. Total penerimaan diperkirakan sebesar Rp 141,43 triliun sedangkan total pengeluaran diperkirakan mencapai Rp 161,43 triliun.
Pengeluaran ini terdiri dari penerimaan anggaran kebijakan sebesar Rp 112,77 triliun dan penerimaan anggaran operasional sebesar Rp 28,66 triliun.
Sedangkan pengeluaran terdiri dari pengeluaran anggaran kebijakan sebesar Rp 145,93 triliun dan anggaran pengeluaran operasional sebesar Rp 15,49 triliun.
https://money.kompas.com/read/2022/11/24/094000926/disetujui-dpr-anggaran-operasional-bi-tahun-depan-rp-15-49-triliun
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan