Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Tanah Mahal Jadi Alasan Rumah Subsidi Tidak Dibangun di Lokasi Strategis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN mengungkapkan alasan kenapa rumah subsidi dibangun jauh dari pusat kota dan fasilitas transportasi.

Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, alasannya karena harga lahan di wilayah perkotaan dengan infrastruktur yang memadai saat ini sangatlah mahal, sementara harga rumah subsidi hanya sekitar Rp 150 juta per rumah.

Untuk itu, biasanya developer rumah subsidi menyiasati dengan mencari lahan yang harga akuisisi lahannya sebesar Rp 300.000 per meter agar mereka bisa mendapatkan keuntungan meski sedikit.

Sebab perlu diingat, developer tidak hanya membangun rumah, tetapi juga perlu membangun fasilitas umum, fasilitas sosial, mengurus perizinan, dan sebagainya.

"Harga (lahan per meter) Rp 300.000 itu hitungan mereka masih ada margin tipis, lebih dari itu sudah berat buat mereka," ujarnya saat RDP dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (24/11/2022).

Oleh karenanya, rumah subsidi semakin sulit dibangun di dekat perkotaan maupun fasilitas tarnsportasi seperti jalan tol atau stasiun.

"Infrastrukturnya semakin baik maka akan semakin sulit dilakukan rumah subsidi di area itu," kata Nixon.

Namun kondisi itu justru membuat masyarakat cenderung memaksakan diri membeli rumah yang jauh dari fasilitas transportasi karena harganya lebih terjangkau.

Hal inilah yang menyebabkan banyak perumahan yang tidak ditempati oleh pemiliknya lantaran mereka tetap menyewa rumah di perkotaan karena lebih strategis.

BTN sendiri, kata Nixon, telah memberikan waktu maksimal 1 tahun agar debitur mau menempati rumah yang sudah dibeli. Dengan pertimbangan agar debitur bisa menyiapkan kepindahan mereka termasuk kepindahan sekolah anak.

"Biasanya kita kasih adjustment 1 tahun, bahkan lebih atas permohonan mereka," tukasnya.

https://money.kompas.com/read/2022/11/24/125000826/harga-tanah-mahal-jadi-alasan-rumah-subsidi-tidak-dibangun-di-lokasi-strategis

Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke