Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekonom Prediksi Badai PHK akan Meningkat Meski Terbatas

Chief Economist Bank Permata Josua Pardede memprediksi ke depannya tren PHK karyawan ini akan meningkat tapi tidak secara signifikan.

Pasalnya, sejak 2021 beberapa sektor bisnis yang berorientasi ekspor terpengaruh oleh kenaikan harga kontainer yang sempat menyentuh 10.000 dollar AS untuk kontainer ukuran 40 feet.

Namun kini trennya mengalami penurunan ke level harga 3.000 dollar AS meskipun masih di atas harga normal yakni 2.000 dollar AS. Oleh karenanya, dia memperkirakan di tahun depan sektor-sektor ini bebannya tidak seberat tahun ini.

Adapun berdasarkan data UNCTAD, 10 sektor yang terdampak lonjakan harga kontainer ini ialah sektor produk komputer, elektrik, dan optik; furnitur dan manufaktur lain; tekstil, pakaian jadi, dan produk berbahan kulit; produk karet dan plastik; farmasi, peralatan listrik; peralatan transportasi; kendaraan bermotor, trailer, dan semi trailer; produk logam fabrikasi; serta mesin dan peralatan.

"Tapi apakah pengangguran tahun depan memang kita melihat ada kecenderungan trennya meningkat, meningkat tapi terbatas saya pikir," ujarnya saat webinar Market Outlook 2023, Sabtu (26/11/2022).

Selain itu, meski beberapa sektor bisnis terdampak dari kondisi ekonomi global, namun dari sektor padat karya seperti hilirisasi nikel masih membutuhkan tenaga kerja yang cukup besar.

"Sekalipun memang akan ada kenaikan UMP (upah minimum provinsi) tapi saya pikir kebutuhan terhadap tenaga kerjanya pun khususnya padat karya untk hilirisasi nikel itu masih akan tetap besar," tambahnya.

Menurutnya, badai PHK ini terjadi sebagai dampak dari perlambatan pertumbuhan ekonomi suatu negara yang menyebabkan penurunan kinerja di berbagai sektor bisnis.

"Kalau pengangguran itu sebagai akibat ya jadi bukan dampak (perlambatan) ekonomi," tukasnya.

https://money.kompas.com/read/2022/11/26/170000626/ekonom-prediksi-badai-phk-akan-meningkat-meski-terbatas

Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke