Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indef Sayangkan Apabila Bulog Tetap Impor Beras, Januari Sudah Panen Raya

KOMPAS.com - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyayangkan langkah dari Badan Urusan Logistik (Bulog), apabila tetap melakukan impor beras. 

Indef menilai impor beras hanya akan membuat harga padi di tingkat petani rendah, karena pada Januari 2023 sejumlah daerah di Indonesia akan memasuki panen raya besar.

Direktur Eksekutif Indef Ahmad Tauhid mengatakan bahwa Januari 2023 sudah mulai memasuki waktu panen raya walaupun tidak di seluruh tempat.

“Dan apabila impor dilakukan maka harga padi di tingkat petani akan jatuh. Hal ini yang saya khawatirkan justru petani banyak merugi karena harga akan jatuh," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (28/11/2022).

Menurut Tauhid, rata-rata serapan Bulog selama ini juga terbilang rendah.

Pada  Januari 2022 misalnya, kata dia, Bulog hanya mampu menyerap Rp 8.000 per kilogram (kg) dan paling tinggi terjadi pada April 2022 dengan serapan 200.000 ton. Lalu, turun menjadi 138.000 ton pada Juni 2022 dan November 2022 hanya sekitar 93.000 ton.

 "Kalau saya lihat memang masalahnya pada saat panen raya kemarin di April-Mei 2022 sampai Juni 2022 itu pengadaannya tidak maksimal, sehingga jumlahnya tidak memenuhi yang disyaratkan 1 juta," katanya

"Harusnya Bulog bisa menyerap lebih banyak tapi realisasinya jauh lebih sedikit," kata Tauhid dalam program Zona Bisnis, Senin.

Apabila melihat data yang ada, sebut dia, realisasi ketahanan pangan dari sisi masyarakat relatif baik.

Tauhid mencontohkan, seperti stok beras masih ada sekitar 3,3 juta ton. Rinciannya, stok beras di masyarakat sekitar 1,48 juta ton, penggilingan 800.000 ton, pedagang 600.000 ton, hotel restoran dan kafe (Horeka) 300.000 ton, dan di Pasar Induk Cipinang  40.000 ton.

"Jadi menurut saya masih relatif aman. Akan tetapi kalau Bulog mengadakan cadangan (impor). Menurut saya bukan karena syarat 1 juta, sebab kurang pun masih maksimal. Jadi tidak perlu melakukan impor karena kuota kami masih ada," katanya.

Terkait perbedaan data antara Badan Pangan Nasional (Bapanas), Bulog, dan Kementerian Pertanian (Kementan), Tauhid mengatakan bahwa dibutuhkan komunikasi yang baik antarinstansi pemerintah.

Ia meyakini bahwa data yang ada selama ini adalah data tunggal yang bisa dipertanggungjawabkan.

"Memang harus ngopi bareng karena data yang ada ini sebenarnya data tunggal. Komunikasi perlu ditingkatkan karena ada hal yang jauh lebih penting, yaitu menjaga inflasi," jelas Tauhid.

 

https://money.kompas.com/read/2022/11/28/193016126/indef-sayangkan-apabila-bulog-tetap-impor-beras-januari-sudah-panen-raya

Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke