Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Stok Makin Tipis, Pedagang Beras Cipinang Desak Pemerintah Lakukan Impor

Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (KKPIBC), Zulkifli Rasyid mengatakan, sejak Agustus kemarin stok beras menipis di Pasar Induk Beras Cipinang.

Bahkan disebutkan dia, stok beras akan kritis di Desember 2022 hingga Februari 2023.

"Kami sebagai pelaku pasar, kalau mengetahui surplus kan harusnya lebih. Tapi kenyataannya sekarang ini mulai di bulan Agustus kemarin itu stok beras berkurang dan menipis sampai saat ini," ujarnya dalam diskusi Pataka secara virtual, Selasa (29/11/2022).

"Menurut kami para pelaku pasar, pemerintah harus segera mengimpor sebab kalau seandainya pemerintah tidak mengimpor, wasalam. Nanti sama sama kita buktikan bulan Desember sampai Februari yang akan datang," sambung Zulkifli.

Menurut dia, langkah impor beras tidak ada salahnya apabila stok di dalam negeri tidak mampu mencukupi permintaan. Sebab, jika tidak demikian, bisa-bisa pedagang bisa gulung tikar karena tidak ada barang yang dijual.

"Kita boleh-boleh saja impor di saat kita perlu sementara kita tidak boleh impor di saat panen dan beras berlebih. Jadi kami mohon dengan kerendahan hati dari pelaku pasar. Bagi kami yang penting ada barangnya yang kami jual, mahal pun kami jual," ungkap dia.

Dia memaparkan, kebutuhan beras di Pasar Induk Cipinang rata rata sebanyak 2.500 sampai 3.000 ton perhari. Sebab, kebutuhan DKI Jakarta sendiri pun demikian.

Sehingga jika Pasar Cipinang tidak memiliki stok, maka dapat dikatakan pedagang kekurangan barang.

Dia mengaku, 10 hari yang lalu pernah mengajukan permintaan beras sebanyak 500 ton kepada Bulog. Namun, yang diterima Zul baru 150 ton.

"Berarti permintaan kami itu enggak bisa dicukupi oleh Bulog. Bagaimana kita nanti menghadapi bulan Desember sampai Februari akan datang?," kata dia.

https://money.kompas.com/read/2022/11/30/064331526/stok-makin-tipis-pedagang-beras-cipinang-desak-pemerintah-lakukan-impor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke