Mengutip Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) mengalami kenaikan 3,1 persen menjadi 80,62 dollar AS per barrel. Sementara itu harga Brent juga naik 2,4 dollar AS per barrel di level 85,43 dollar AS per barrel.
Pemerintah China yang berencana melonggarkan pembatasan Covid-19 membayangi harga minyak pada perdagangan Rabu. Di sisi lain, data mencatatkan bahwa stock minyak mengalami penurunan di tengah kenaikan ekspor negara tirai bambu itu.
China menyesuaikan dan menerapkan pembatasan yang lebih terarah terkait dengan Covid-19 di dua kota besarnya yakni Guangzhou dan Zhengzhou. Sementara itu, data mencatatkan persediaan minyak mentah AS turun 12,6 juta barrel pekan lalu, atau merupakan penurunan terbesar sejak Juni 2019.
"Jika aturan Covid-19 di China perlahan dilonggarkan dan OPEC tetap pada jalurnya, harga minyak mentah dapat naik 5-10 persen lagi di sini," kata Ed Moya, analis pasar senior di Oanda Corp.
Pasar telah mengalami volatilitas yang cukup intes dalam beberapa waktu terakhit. Ini juga dipengaruhi oleh rencana pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau OPEC+ akhir pekan ini.
OPEC+ menyebut bahwa terlihat tanda-tanda pasar kelebihan pasokan dalam beberapa pekan terakhir yang secara singkat mendorong harga ke posisi terendah yang tidak terlihat sejak tahun lalu. Hal ini mendorong berpotensi melakukan pemangkasan produksi. Namun, hal tersebut masih dalam pembicaraan.
https://money.kompas.com/read/2022/12/01/074907026/opec-bakal-batasi-pasokan-harga-minyak-dunia-naik