Pada sesi Kamis (1/12/2022) kemarin, saham emiten teknologi itu langsung anjlok 6,62 persen menyentuh level auto reject bawah (ARB) ke level Rp 141 pada pembukaan perdagangan. Ini menjadi kali ke-4 secara berturut-turut GOTO menyentuh ARB.
Koreksi itu diproyeksi masih berlanjut, terefleksikan dari masih tingginya penawaran penjualan GOTO pada orderbook. Bahkan, sudah banyak investor yang mengantri untuk menjual saham GOTO pada level Rp 141.
Dengan melihat kondisi tersebut, apakah saham GOTO masih menjadi menarik saat ini?
Praktisi pasar modal sekaligus Founder WH-Project William Hartanto menilai, saat ini saham GOTO menjadi kurang menarik untuk dikoleksi. Menurutnya, selama tekanan jual masih besar, investor tidak bisa sembarangan melakukan spekulasi.
"Saran Saya tunggu penjualan yang offernya tebal itu menipis dulu," kata dia, kepada Kompas.com, Kamis.
Lebih lanjut Ia bilang, potensi pelemahan GOTO masih akan terus berlanjut, selama offer saham dalam orderbook masih sangat tinggi, sementara di sisi lain penawaran atau bid masih rendah.
Jika tidak ada pertemuan antara pembeli dan penjual, maka GOTO masih akan menurun dengan offer yang tebal karena tidak ada pembeli.
"Untuk sahamnya (GOTO) Saya rasa masih enggak menarik, dan Saya enggak bisa komparasi perusahaan dengan aplikasinya," katanya.
"Karena walaupun banyak penggunanya, enggak mengubah kenyataan bahwa GOTO tetap masih merugi," tambahnya.
Hold atau Sell?
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova dalam risetnya merekomendasikan HOLD atau SELL pada saham GOTO.
Ia bilang, GOTO menghadapi support pada level 138 yang dibentuk oleh Fibonacci projection 61,8 persen dari wave (i), di mana penurunan di bawahnya akan memicu ekstensi wave (v) menuju support berikutnya di sekitar level 114.
"Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish. HOLD atau SELL apabila harga menembus ke bawah 138 denga area buyback terdekat di 114-120," katanya.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
https://money.kompas.com/read/2022/12/02/061500526/gembok-dibuka-saham-goto-masih-menarik-dikoleksi-