Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Didukung Prospek Pertumbuhan Ekonomi China, Harga Minyak Dunia Bervariasi

Melansir Bloomberg, harga West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januati naik 67 sen menjadi 81,2 dollar AS per barrel. Sementara itu, harga minyak Brent turun 9 sen menjadi 86,88 dollar AS per barrel.

China berencana melonggarkan pembatasan Covid-19, sementara AS masih mempertimbangkan jeda penjualan dari cadangan minyak strategisnya. Pasar dibuka menguat usai Bijing memutuskan aturan untuk masyarakat yang terinfeksi bisa mengisolasikan diri secara mandiri di rumah.

Ini merupakan perubahan signifikan dari kebijakan Zero Covid yang mengancam pertumbuhan ekonomi dari importir minyak terbesar dunia itu. Kebijakan tersebut, menumbuhkan optimisme dan kehati-hatian akan prospek ekonomi China yang diperkirakan akan membaik.

Sementara itu, pasokan minyak AS akan mulai ketat seiring dengan cadangan minyak yang mulai menurun. Untuk itu, pemerintah Biden berupaya menghentikan penjualan minyak dari cadangan strategis, dan kembali mengisi tangki-tangki mereka.

“Minyak mentah dipengaruhi oleh sentimen terkait kebijakan Covid-19 di China. Sentimen kurs dollar AS yang lebih lemah, dan reli aset berisiko juga mempengaruhi pasar minyak,” kata Rebecca Babin, pedagang energi senior di CIBC Private Wealth Management.

Di sisi lain, investor juga tengah menunggu keputusan rencana pembatasan harga minyak rusia, yang diperkirakan bisa berada pada harga 60 dollar AS per barrel. Uni Eropa melihat mekanisme yang memungkinkan perubahan dan revisi batas harga minyak mentah Rusia. Blok tengah dalam pembicaraan dalam pemberian sanksi kepada Rusia yang mulai diberlakukan pada 5 Desember mendatang.

https://money.kompas.com/read/2022/12/02/071500426/didukung-prospek-pertumbuhan-ekonomi-china-harga-minyak-dunia-bervariasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke