Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hasil Riset Menemukan Perusahaan Startup Masih Kesulitan Rekrut dan Pertahankan Karyawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Alpha JWC Ventures, Kearney, dan GRIT dalam risetnya melaporkan perusahaan rintisan (startup) di Asia Tenggara masih kerap kesulitan dalam merekrut dan mempertahankan karyawan.

Riset bertajuk Growth and Scale Talent Playbook bertujuan mengedukasi dan membantu pendiri (founder) maupun calon founder startup digital dalam menarik, mengelola, dan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) secara efektif dan berkelanjutan.

Partner and President Director Kearney, Shirley Santoso mengatakan, riset menemukan 9 dari 10 startup di Asia Tenggara mengalami kesulitan dalam merekrut karyawan berkualitas terutama yang memiliki kemampuan teknis dan non-teknis.

Sebaliknya, 91 persen karyawan mengaku terbuka untuk meninggalkan perusahaan mereka bila ada kesempatan baru. Padahal kebutuhan akan talenta digital akan terus meningkat pada tahun mendatang.

Hal ini terlihat dari pasar Internet, Communication, and Technology (ICT) diproyeksi meningkat hingga lebih dari 48 persen selama 2021-2026 mencapai hampir 49 miliar dollar AS. Diperkirakan kebutuhan tenaga digital akan meningkat hampir dua kali lipat pada 2026 dibandingkan dengan 2022.

Oleh karenanya, kata dia, pengembangkan sumber daya manusia yang solid adalah salah satu prioritas terpenting dan kunci utama bagi perusahaan agar visi digital mereka dapat berhasil.

"Tentunya hal ini baru dapat dicapai dengan adanya usaha bersama antara pimpinan perusahaan dan jajaran lainnya dalam upaya yang berkelanjutan, juga mencakup seluruh tingkat organisasi," ujarnya saat peluncuran Growth and Scale Talent Playbook di Hutan Kota Plataran, Jakarta, Jumat (2/12/2022).

Selain itu, para pendiri atau founder startup juga perlu diedukasi mengenai perbedaan peran-peran dan posisi-posisi yang dibutuhkan sesuai dengan skala perusahaan.

Seiring dengan perkembangan perusahaan, perekrutan bukanlah satu-satunya hal penting dalam membangun tim. Perusahaan harus berupaya penuh dalam mengelola dan mempertahankan talenta yang mereka miliki.

Berdasarkan survei, ditemukan tiga tantangan utama bagi para perekrut dalam mempertahankan karyawan yaitu kompensasi, ketidakcocokan antara keterampilan dan pengalaman, serta persepsi akan perusahaan sebagai tempat yang sesuai untuk karyawan mengembangkan karier.

Dalam proporsi perusahaan yang disurvei, perusahaan tahap awal menghadapi masalah yang lebih besar dengan kompensasi, sedangkan korporat dan perusahaan tahap akhir menghadapi masalah yang lebih besar dengan persepsi citra perusahaan.

Oleh karenanya, kegagalan untuk mengatasi masalah ini akan menyebabkan tingkat perputaran karyawan yang tinggi.

Tiga penyebab utama karyawan keluar dari perusahaan

Riset juga menunjukkan tenaga kerja di sektor teknologi rentan untuk meninggalkan perusahaan tempat mereka bekerja dimana 91 persen karyawan mengaku terbuka untuk meninggalkan perusahaan mereka bila ada kesempatan baru.

Terdapat tiga faktor utama yang kerap dijadikan alasan dalam meninggalkan pekerjaan, yaitu mendapatkan tawaran kompensasi yang lebih baik, ketidaksejajaran dengan visi dan budaya perusahaan, dan minimnya kesempatan untuk berkembang. Tantangan ini merupakan hal penting yang perlu diperhatikan bagi perusahaan.

Di Indonesia sendiri, ketidakcocokan dengan visi-misi perusahaan maupun dengan pimpinan atau rekan sejawat adalah alasan terbanyak yang diberikan karyawan untuk meninggalkan perusahaannya saat ini.

https://money.kompas.com/read/2022/12/02/211000226/hasil-riset-menemukan-perusahaan-startup-masih-kesulitan-rekrut-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke