JAKARTA, KOMPAS.com - PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) menerima pendanaan sindikasi syariah dengan skema musyarakah senilai Rp 700 miliar.
Direktur Finance & Strategy CIMB Niaga Finance Imron Rosyadi mengatakan, pendanaan sindikasi syariah ini akan digunakan perusahaan untuk meningkatkan aset kelolaan seiring dengan perbaikan ekonomi.
"Perseroan memiliki strategi untuk mengutamakan penyaluran pembiayaan Syariah (Syariah First)," kata dia dalam siaran pers, Senin (5/12/2022).
Imron menjelaskan, per Oktober 2022 CIMB Niaga Finance telah mencatat pembiayaan baru sebesar Rp 6,8 triliun.
Angka tersebut tumbuh sebesar 63 persen secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 sebesar Rp 4,2 triliun.
"Dari jumlah itu, pembiayaan syariah mencapai 60 persen dari total pembiayaan baru tersebut," imbuh dia.
Lebih lanjut, Imron bilang, selain pendanaan sindikasi CIMB Niaga Finance berencana mengeluarkan sukuk untuk mendukung pertumbuhan perseroan.
Sukuk ini merupakan obligasi syariah pertama dengan skema Wakalah Bi Al-Istitsmar yang akan diluncurkan di awal tahun 2023.
"Penerbitan sukuk ini diharapkan meramaikan pasar obligasi di tahun depan," tandas dia.
Sebagai catatan, pendanaan sindikasi tersebut berasal dari bank syariah yaitu PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, PT Bank Aceh Syariah, UUS PT Bank BPD Bank Sumsel Babel, UUS PT BPD Kalimantan Selatan, dan UUS PT BPD Jawa Tengah.
CIMB Niaga Finance sendiri telah memiliki total aset kelolaan mencapai Rp 9,2 Triliun atau tumbuh sebesar 45 persen dari tahun 2021 pada periode yang sama
Sejalan dengan peningkatan aset kelolaan, perseroan juga membukukan laba sebelum pajak atau PBT (Profit Before Tax) sebesar Rp 400 Miliar, naik 69 persen secara tahunan dibandingkan Oktober tahun 2021 sebesar Rp 236 miliar.
https://money.kompas.com/read/2022/12/06/081000626/cimb-niaga-finance-terima-pendanaan-sindikasi-syariah-rp-700-miliar