Perusahaan pabrik mainan ini juga optimis akan merambah pasar ekspor ke berbagai negara. Namun sampai saat ini, Mattel Indonesia lebih banyak mengekspor ke Amerika Serikat (AS).
"Saya sendiri masih cukup optimis melihat kondisi pasar. Saya juga paham dengan adanya tekanan-tekanan makro ekonomi. Tapi apa yang kami lihat sekarang ini saya rasa masih cukup positif," katanya dalam peresmian pabrik baru Mattel di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (8/12/2022).
"Industri toys (mainan) menurut saya salah satu industri yang sangat resilience, tahan banting terhadap gejolak ekonomi. Meskipun dua tahun kemarin ada banyak sekali challenge, tapi industri mainan tetap bagus," lanjut Roy.
Maka dari itu, dengan adanya ekspansi pabrik tersebut membuktikan bahwa industri mainan tetap tumbuh positif dan bisa menambah produksi mainan hingga 3 juta tiap minggunya.
"Kapasitas produksi setahun dengan investasi yang baru sekitar 3 juta boneka setiap minggu. Tapi teman-teman mesti tahu, kita berproduksinya itu seasonal. Jadi ada waktu-waktu puncak produksi, ada waktu-waktu yang rendah. Seperti sekarang ini kita sudah memasuki low season," jelas Roy.
"Kita harapkan juga akan ada pertumbuhan di pasar domestik. Tapi teman-teman tahu Mattel Indonesia ini bounded zone (zona terbatas). Jadi seratus persen produk kami ekspor. Terus divisi komersial membawa kembali beberapa dari produk-produk kami untuk dijual di pasaran lokal di Indonesia," pungkasnya.
https://money.kompas.com/read/2022/12/08/163910026/ada-ancaman-resesi-bos-mattel-optimistis-industri-mainan-tahan-banting