Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sambut 2023, OY! Indonesia Siap Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

KOMPAS.com – Layanan teknologi finansial OY! Indonesia siap mendorong pertumbuhan ekonomi nasional pada 2023. Sebagai langkah dan upaya, perusahaan menunjuk Ronald Waas sebagai Dewan Komisaris baru per November 2022.

Sebagai informasi, Ronald Waas merupakan Deputi Gubernur Bank Indonesia periode 2011-2016.

Dengan berbekal latar belakang pendidikan antara lain dalam bidang Economic Policy Management dari Columbia University, Ronald hingga kini masih dipercaya menjadi komisaris di berbagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, seperti PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, PT Kredit Biro Indonesia Jaya, dan PT Berdikari Manajemen Investasi.

Berbekal hal tersebut, Ronald akan turut serta mendedikaskan pengalaman dan pengetahuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional bersama OY! Indonesia.

“Sebuah kehormatan bagi saya untuk dapat menjadi bagian dari OY! Indonesia sebagai perusahaan teknologi finansial persembahan anak bangsa yang didedikasikan bagi masyarakat dan khususnya untuk memajukan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (16/12/2022).

Dengan kepercayaan itu, dirinya berharap dapat terus berkontribusi secara positif bagi ekonomi Indonesia bersama dengan seluruh jajaran dan karyawan OY! Indonesia.

“Kami menyambut dengan antusias atas bergabungnya Ronald Waas dalam keluarga besar OY! Indonesia. Dengan pengalaman luas dan keahlian kuat pada pembangunan infrastruktur keuangan, kami percaya bahwa ia dapat bersinergi untuk meningkatkan performa OY! Indonesia dalam berkontribusi pada pergerakan ekonomi nasional,” ujar CEO dari OY! Indonesia, Jesayas Ferdinandus.

Melalui jajaran kepemimpinan yang semakin kuat dan inovatif,, lanjut Jesayas, OY! Indonesia siap memenuhi dan mendukung kebutuhan transaksi masyarakat sebagai money movement untuk menjembatani proses finansial, baik secara tunai maupun nontunai, untuk memenuhi kebutuhan individu sehari-hari.

Tak hanya itu, pihaknya juga siap memenuhi keperluan bisnis dari berbagai institusi, mulai dari berbagai bank umum, bank digital, perr to peer (P2P) lending, e-money, dan perusahaan teknologi finansial lainnya.

Jawab tantangan ekonomi global

Ronald memaparkan bahwa 2023 yang disebut-sebut sebagai tahun menantang bagi perekonomian global dapat diupayakan jalan keluarnya, salah satunya lewat pendekatan teknologi finansial.

Ia menjelaskan bahwa prakiraan situasi ekonomi global yang semakin menantang harus menjadi motivasi bagi pelaku bisnis untuk terus bertahan, bertumbuh positif, dan menjadi pelaku usaha yang cepat beradaptasi dengan perubahan situasi.

“Di era digitalisasi saat ini, penggunaan teknologi merupakan jawaban tepat untuk melancarkan segala proses bisnis, baik secara perniagaan maupun transaksi finansial yang semakin mempercepat perputaran pendapatan bisnis,” ujarnya.

Perlu diketahui, pemerintah Indonesia kerap mengupayakan berbagai dukungan untuk memulihkan sekaligus memperkuat pertahanan ekonomi nasional.

Salah satunya, dengan mendorong pertumbuhan industri bisnis di Indonesia, baik untuk sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) hingga korporasi yang memiliki peranan penting pada pendapatan nasional.

Data McKinsey yang dipublikasi pada 2022 menyebut pertumbuhan bisnis di Indonesia dari sektor e-commerce masih cukup menjanjikan sebagai proyeksi bisnis pada 2023. Sebab, sektor ini membukukan nilai transaksi lebih dari Rp 700 triliun selama 2022.

Tak hanya itu, sektor logistik dan ritel juga terpantau terus bertumbuh dan dapat dimanfaatkan peluangnya.

Adapun peluang tersebut dapat diraih, salah satunya dengan dukungan layanan teknologi finansial digital.

Mmanfaatkan layanan tersebutm para pebisnis akan mampu menjangkau lebih banyak konsumen, mengatur, sekaligus memantau proses perputaran transaksinya.

“Jika melihat dua tahun ke belakang saat awal pandemi terjadi, seluruh lapisan masyarakat mulai diharuskan untuk memaksimalkan teknologi di kehidupan sehari-hari, termasuk bagi seluruh pelaku bisnis.

“Pada fase tersebut, (seluruh pihak) banyak (melakukan) trial and error. Bahkan, (hal ini) turut memengaruhi penurunan pendapatan bisnis hingga 77 persen menurunnya pendapatan bisnis berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia,” jelasnya.

Maka dari itu, menghadapi 2023, Ronald mengajak pelaku bisnis untuk mengoptimalkan implementasi teknologi pada setiap proses dan transaksi bisnis untuk mengimbangi perubahan pola belanja dan konsumsi konsumen sekaligus bertahan pada situasi ekonomi di masa depan.

“Ini waktunya memaksimalkan teknologi keuangan dengan layanan yang terintegrasi,” imbaunya.

Selaras dengan rencana pemerintah untuk mendorong pemulihan dunia usaha pada 2023, Ronald menjelaskan bahwa OY! Indonesia siap mendukung penuh program pemerintah melalui layanan teknologi finansial yang mudah diakses secara lengkap bagi para pelaku bisnis.

Saat ini, produk-produk unggulan OY! Bisnis, seperti layanan kirim uang (Multitransfer, API Kirim Uang, API Pembayaran Tagihan, Kirim Refund), layanan terima uang (Link Pembayaran, API E-Wallet, Virtual Account), serta Manajemen Tunai dan Kelola Pengeluaran, dapat dimanfaatkan fasilitasnya oleh para pelaku bisnis.

OY! Indonesia berkontribusi menjadi penyambung terintegrasi antara berbagai institusi finansial dengan konsumen individu maupun pelaku bisnis melalui beragam produk finansial yang dapat membantu efisiensi transaksi finansial.

Konsumen individu dapat menghemat waktu dan biaya bertransaksi, sementara para pelaku bisnis tidak perlu khawatir terkait perputaran transaksi finansial dengan customer. Dengan begitu, para pelaku bisnis dapat fokus pada hal lain yang mendukung perkembangan usahanya.

Untuk mengetahui produk OY! Indonesia lebih lanjut, cek situs resmi di laman berikut atau melalui akun Instagram @OYIndonesia, serta dapat terhubung melalui LinkedIn berikut.

https://money.kompas.com/read/2022/12/16/115822726/sambut-2023-oy-indonesia-siap-dorong-pertumbuhan-ekonomi-nasional

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke