Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank Dunia: Melambatnya Ekonomi China Tak Berdampak Signifikan ke Indonesia

Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Habib Rab mengatakan, hal itu  dikarenakan pelonggaran kebijakan Covid-19 sudah dilakukan di negara-negara Asia seperti Indonesia, Vietnam, dan Filipina.

Dengan dibukanya karantina wilayah (lockdown), membuat aktivitas ekonomi di negara-negara itu kembali normal karena permintaan dalam negeri kembali meningkat.

"Melemahnya ekonomi China bukan dampak signifikan karena tahun ini banyak negara membuka diri dari lockdown," ujarnya saat konferensi pers di Energy Building, Jakarta, Kamis (15/12/2022).

Dia menilai, pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu itu akan pulih di tahun depan sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perdagangan Indonesia dan China.

"Jadi permintaaan SDA (sumber daya alam) yang terkontraksi tahun ini karena zero Covid mereka, kami berharap ini akan mulai meningkat kembali dan bisa mendatangkan dampak positif Indonesia," pungkasnya.

Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi China tercatat hanya 0,4 persen (year on year/yoy) pada Kuartal II 2022, melambat dibandingkan Kuartal I 2022 yang tumbuh mencapai 4,8 persen.

Sementara itu, China merupakan satu mitra dagang utama RI. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Juni 2022 China menjadi negara pemasok barang impor nonmigas terbesar ke Indonesia dengan nilai mencapai 6,11 miliar dollar AS.

Di sisi lain, China turut menjadi negara tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia dengan nilai mencapai 5,09 miliar dollar AS di Juni 2022. Oleh sebab itu, perkembangan ekonomi China bisa berdampak ke Indonesia.

https://money.kompas.com/read/2022/12/16/123900126/bank-dunia--melambatnya-ekonomi-china-tak-berdampak-signifikan-ke-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke