JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) merespon tentang laporan Bank Dunia yang menyatakan bahwa harga beras Indonesia termahal se-ASEAN.
Mentan SYL meminta data harga beras Indonesia termahal se-ASEAN tersebut untuk dicermati lebih lanjut, termasuk kapan data tersebut diambil.
"Kita tidak pernah di atas HPP, kita nomor 2 terendah di Asia. Oleh karena itu mungkin akan segera dikoreksi sama mereka data mana yang dipakai," ujar Syahrul seusai menghadiri peluncuran Strategi Nasional Aksi Pencegahan Korupsi (Stranas PK) Tahun 2023 – 2024, di Jakarta, Selasa (20/12/2022).
Mentan SYL mengungkapkan di Indonesia, pada bulan November sampai dengan Desember, mayoritas petani sedang menanam padi. Karena bukan masa panen maka harga beras akan cenderung naik.
"Kalau seperti ini atau lagi waktu musim tanam tentu harga terjadi kontraksi tapi secara umum belum pernah diatas Rp 12.500," ungkap SYL.
Adapun sebelumnya Bank Dunia melaporkan harga beras Indonesia termahal se-ASEAN selama satu dekade terakhir.
Berdasarkan laporan Bank Dunia Indonesia Econic Prospect (IEP) edisi Desember 2022, harga beras di Indonesia 28 persen lebih tinggi dari harga di Filipina.
Bahkan, harga beras Indonesia dua kali lipat harga beras di Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan Thailand.
"Konsumen Indonesia membayar harga beras dan makanan pokok lainnya lebih tinggi daripada negara tetangga," tulis Bank Dunia dalam laporannya, dikutip Selasa (20/19/2022).
https://money.kompas.com/read/2022/12/20/154000626/bank-dunia-sebut-harga-beras-indonesia-paling-mahal-se-asean-mentan-syl--kita
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan