BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Ericsson
Salin Artikel

Riset Ericsson: Penetrasi Jaringan 5G di Asia Tenggara dan Oseania Diprediksi Capai 48 Persen pada 2028

Menurut perhitungan Ericsson, jumlah pelanggan jaringan 5G di kawasan tersebut diperkirakan mencapai 620 juta pada 2028. Hal ini menunjukkan 5G akan menjadi teknologi terdepan dalam hal langganan dengan tingkat penetrasi sebesar 48 persen.

Angka tersebut akan melampaui pelanggan 4G yang saat ini masih mendominasi pengguna internet, yakni 90 juta. Adapun pelanggan 5G di Asia Tenggara dan Oseania diperkirakan akan mencapai 30 juta pada akhir 2022.

Laporan Ericsson juga mengemukakan bahwa pengadopsian jaringan 5G dan pertumbuhan penggunaan layanan imersif baru, seperti augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan metaverse, akan meningkatkan penggunaan data seluler di Asia Tenggara dan Oseania.

“Lalu lintas data seluler per ponsel diperkirakan akan tumbuh dari 12,5 GB per bulan pada 2022 menjadi 54 GB per bulan pada 2028 dengan compounded annual growth rate (CAGR) hampir 30 persen,” bunyi laporan Ericsson yang diterima Kompas.com, Kamis (15/12/2022).

Dengan pertumbuhan tersebut, penyedia layanan komunikasi diperkirakan bakal mengantongi pendapatan sekitar 40 miliar dollar AS.

Bantu kurangi emisi karbon

Ericsson Mobility Report edisi November 2022 juga mengungkap bahwa sektor komunikasi punya peran penting dalam mencapai tujuan keberlanjutan global, baik di internal maupun di sektor industri lain.

Pengurangan dampak lingkungan pada sektor komunikasi bisa dilakukan dengan mengelola pertumbuhan data traffic dan modernisasi smart network dengan pendekatan yang seimbang terhadap kinerja jaringan.

Penyedia layanan komunikasi dapat mengambil tindakan untuk mengurangi dampak lingkungan, seperti menyebarkan perangkat keras dan perangkat lunak dari radio hemat energi generasi terbaru, meningkatkan penggunaan sumber energi terbarukan, serta mengoperasikan infrastruktur lokasi secara cerdas.

Jaringan 5G Indonesia dan dukungan Ericsson

Penerapan jaringan 5G di Indonesia masih dalam tahap awal. Sejumlah kota penting memang telah tersedia jaringan 5G sejak 2021. Beberapa penyedia layanan komunikasi juga telah menyediakan layanan komersial jaringan 5G. Hanya saja, penyedia layanan komunikasi masih memanfaatkan pita frekuensi yang sudah ada, yakni 1.800 MHz, 2.100 MHz, dan 2.300 MHz.

“Alhasil, kecepatan jaringan 5G di Indonesia tergolong lambat (jika dibandingkan negara lain) karena keterbatasan tersebut. Pita frekuensi mid-band 5G, yakni 700 MHz, 2,6 GHz, 3,5 GHz, dan 26 GHz, baru akan tersedia mulai 2023,” bunyi laporan Ericsson tersebut.

Oleh karena itu, Head of Ericsson Indonesia Jerry Soper mengatakan, pihaknya akan mendukung pemerintah Indonesia dalam menyiapkan infrastruktur digital kuat di dalam negeri, termasuk jaringan 5G. Dengan demikian, pemerintah Indonesia dapat mempercepat digitalisasi dan mendorong pembangunan negara yang inklusif.

Upaya ini, lanjut Jerry, sesuai dengan misi Ericsson, yakni memungkinkan nilai penuh konektivitas bagi konsumen dan bisnis, serta menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Dalam membantu pembangunan infrastruktur digital, Ericsson menggandeng penyedia layanan komunikasi terkemuka di Indonesia.

“Ericsson juga akan terus menghadirkan jaringan dengan solusi teknologi hemat energi terbaru untuk mengurangi jejak karbon sekaligus mendukung pembangunan dan pemulihan ekonomi Tanah Air,” kata Jerry.

Untuk membaca laporan Ericsson Mobility Report edisi November 2022, Anda bisa klik tautan ini.

https://money.kompas.com/read/2022/12/21/181100326/riset-ericsson--penetrasi-jaringan-5g-di-asia-tenggara-dan-oseania-diprediksi

Terkini Lainnya

Bagikan artikel ini melalui
Oke