Direktur Operasional Brawijaya Hospital Saharjo Rusi Muhaimin Syamsi mengatakan, dengan keikutsertaan perusahaan pada program BPJS, pihaknya berkomitmen membantu semua mitra jika terjadi kecelakaan kerja.
“Sebagai salah satu Pusat Layanan Kecelakaan Kerja BPJS Ketenagakerjaan, kami berkomitmen untuk membantu semua mitra jika terjadi kecelakaan baik di tempat kerja maupun saat dalam perjalanan menuju tempat kerja dengan dukungan penuh dari BPJamsostek,” jelas Rusi dalam siaran pers, Sabtu (24/12/2022).
Rusi mengatakan, Brawijaya Hospital Saharjo juga sangat terbuka untuk berpartisipasi dalam program Gerakan Nasional Peduli Perlindungan Pekerja Rentan. Adapun program Gerakan Nasional Peduli Perlindungan Pekerja Rentan tersebut akan memberi jaminan kepada 1.500 pekerja non formil.
“Brawijaya Hospital Saharjo juga mendukung program BPJSTK (BPJamsostek) yaitu program pelayanan pemberian jaminan kecelakaan kerja kepada 1.500 pekerja non formil,” lanjut Rusi.
Rusi memastikan, dengan fasilitas dan layanan yang lengkap, Brawijaya Hospital Saharjo siap melayani para mitra dan peserta BPJS TK baik di Jakarta maupun diluar Jakarta.
Sebagai informasi, Brawijaya Hospital Saharjo merupakan salah satu jaringan rumah sakit Brawijaya Healthcare group. Brawijaya Hospital didirikan pada tahun 2006, dan terus mengembangkan sayapkan ke beberapa kawasan lainnya.
Saat ini, Brawijaya Healthcare Group memiliki lima rumah sakit dan dua klinik kesehatan mencakup, Brawijaya Hospital Depok, Brawijaya Hospital Antasari, Brawijaya Hospital Tangerang, Brawijaya Hospital Duren Tiga, dan Brawijaya Hospital Saharjo. Sementara untuk jaringgan klinik, antara lain Brawijaya Clinic Kemang dan Brawijaya Clinic Bandung.
https://money.kompas.com/read/2022/12/24/220000126/gandeng-bpjs-ketenagakerjaan-brawijaya-hospital-saharjo-hadirkan-program