Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Penyebab IHSG Anjlok 2,34 Persen di Tengah Cerahnya Bursa Regional Asia?

Data RTI menunjukkan, sepanjang hari ini IHSG tertekan dan terperosok cukup jauh, hingga memasuki level psikologis 6.600 dari penutupan perdagangan kemarin di level 6.813,24. Pada hari ini, indeks saham Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah 159,40 poin atau 2,34 persen ke posisi 6.653,84.

Research Analyst Infovesta Kapital Adivosori Arjun Ajwani mengatakan, pelemahan IHSG tidak terlepas dari melemahnya mayoritas saham yang masuk dalam daftar 10 emiten kapitalisasi pasar terbesar. Tercatat 8 dari 10 emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar merosot hari ini.

Saham dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bank Central Asia (BBCA) merosot 1,20 persen ke Rp 8.250, kemudian Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun 2,73 persen ke Rp 4.640, Bayan Resources (BYAN) turun 5,44 persen ke Rp 19.975, Bank Mandiri (BMRI) merosot 2 persen ke Rp 9.825, hingga Telkom Indonesia (TLKM) terkoreksi 1,31 persen ke Rp 3.770.

"Ini turut mendorong penurunan IHSG secara signifikan," kata Arjun, kepada Kompas.com, Kamis.

Penyebab saham big caps turun

Menurutnya, penurunan mayoritas saham big caps itu dipengaruhi oleh sentimen global. Di antaranya ialah, harga minyak mentah dan batu bara yang kian menyusut, sehingga menekan pergerakan saham energi.

Tercatat pada perdagangan hari ini saja, indeks sektor energi anjlok 5,48 persen.

"Faktor ini berdampak terhadap penurunan saham energi secara rata-rata," ujar Arjun.

"Statement terbaru dari Direktur Pelaksana IMF yang memperingatkan akan ada resesi pada 3 kawasan ekonomi besar (AS, China, Uni Eropa) dan rilis FOMC Minutes yang semakin mempertegas langkah hawkish The Fed di tahun 2023 ini turut menambah sentiment negatif untuk IHSG," ucap Arjun.

https://money.kompas.com/read/2023/01/05/193000526/apa-penyebab-ihsg-anjlok-2-34-persen-di-tengah-cerahnya-bursa-regional-asia-

Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke