Ekonom sekaligus Rektor Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko mengatakan, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk dapat bertahan di tengah tantangan ekonomi global yang terjadi pada 2023.
"Mengutip yang diucapkan oleh Presiden Bank Dunia David Malpass, untuk mengatasi inflasi tinggi dan stabilitas nilai tukar perlu penekanan konsumsi dan produksi harus dinaikkan. Itu adalah prinsip yang umum," kata dia dalam acara Forum Diskusi Denpasar 12 bertajuk Prospek Ekonomi Indonesia 2023 secara virtual, Rabu (11/1/2023).
Ia menambahkan, perlu ada kebijakan dan alokasi kapital ke wilayah investasi yang meningkatkan produktivitas ekonomi.
Ia menilai fase resesi secara global perlu ditanggapi dengan respons kebijakan industrial. Pasalnya selama ini Indonesia sangat mengandalkan dinamika pasar, permintaan dan penawaran, serta prinsip efisiensi.
"Dengan situasi yang berubah, perlu ada satu kebijakan industrial policy yang diambil pemerintah dalam rangka menumbuhkan sektor ekonomi yang menopang produktivitas dan pertumbuhan ekonomi agar lebih resiliensi terhadap situasi ini," imbuh dia.
Agustinus menjabarkan, pemerintah melakukan respons dengan cepat salah satunya dengan mencabut Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk memastikan mobilitas masyarakat kembali bergairah.
Dengan begitu, sektor yang selama ini terhambat karena aturan dapat kembali bergerak, misalnya pertunjukkan besar, konser, dan kegiatan lain.
Hal berikutnya yang dapat dilakukan Indonesia untuk bertahan dari tekanan ekonomi dunia adalah hilirisasi industri. Artinya, Indonesia tidak perlu melakukan ekspor bahan mentah untuk dapat meningkatkan produktivitas ekonomi.
"Perppu Ciptaker mungkin juga jadi salah satu hal yang dilihat pemerintah untuk dapat membuat ekonomi Indonesia lebih resiliensi terhadap situasi yang dihadapi dampak dari situasi global," kata dia.
Situasi secara global memang akan banyak memberikan dampak pada negara lain tak terkecuali Indonesia. Namun ia percaya ekonomi Indonesia bisa tetap bertahan.
"Saya kira Indonesia bukan negara yang akan masuk dapat deretan negara yang akan bangkrut, tapi agendanya, di situasi potensi resesi ini, kita mencari kesempatan untuk bisa keluar dan memiliki pertumbuhan yang lebih baik," tandas dia.
https://money.kompas.com/read/2023/01/11/180551526/ada-potensi-resesi-global-ri-harus-genjot-produktivitas-ekonomi
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan