Wakil Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pihaknya akan melaksanakan asset sale senilai Rp 1 triliun untuk mengurangi kredit bermasalah (non performing loan/NPL) perseroan.
"Hari ini kami sedang menunggu perizinan dari Otoritas Jasa Keuangan. Setelah mendapatkan opini legal, opini finance, opini accounting terkait pencatatan dan fairness transaksi, maka apabila ini telah disetujui kami akan dapat melepas asset sale NPL yang bisa kita jual," ujarnya saat konferensi pers RUPSLB, Rabu (11/1/2023).
Diharapkan dengan cara ini, NPL BTN dapat berkurang lebih cepat sehingga perseroan tidak perlu menggunakan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) untuk kepentingan laba.
"Kita udah janji juga ke otoritas (OJK), CKPN-nya akan dipakai untuk memperkuat cadangan," kata Nixon.
Dengan adanya penjualan aset BTN ini maka BTN tidak hanya dapat mengurangi NPL tetapi juga bisa menaikkan coverage ratio hingga mencapai 160 persen di akhir tahun ini.
Diberitakan sebelumnya, Nixon mengatakan, aset perusahaan yang akan dijual berupa highrise building atau apartemen dari 7 pengembang atau developer.
"Dari sisi penyelesaian NPL sudah ada titik terang tapi kita akhirnya mentransaksikan ini mungkin di awal tahun ya, yaitu aset sales. Kita akan melepas Rp 1 triliun NPL," ujarnya saat Media Luncheon di The Ritz-Carlton Pacific Place SCBD, Jakarta, Selasa (27/12/2022).
Dalam penjualan aset ini, BTN menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), PT Angkasa Pura I (Persero), dan Perusahaan Pengelola Aset (PPA).
"Jadi kita nanti yang menjalankan rapat ini kebetulan semuanya adalah korelasi BUMN," ucapnya.
Dia menargetkan seluruh proses penjualan aset ini dapat rampung di awal tahun depan sehingga NPL perseroan akan berkurang Rp 1 triliun.
"Kalau ini terjadi, ini adalah terobosan pertama penyelesaian NPL dengan mekanisme ini," tukasnya.
https://money.kompas.com/read/2023/01/12/091107526/jual-aset-rp-1-triliun-btn-tunggu-restu-ojk