Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hadapi Tantangan Ekonomi, RI Dinilai Perlu Genjot Produktivitas UMKM

Pengamat ekonomi sekaligus Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Diyah Putriani mengatakan, Indonesia perlu mempertimbangkan beberapa langkah untuk menghindari perlambatan ekonomi.

"Pertama yakni mengembangkan UMKM, kemudian perlunya mengembangkan Islamic Social Finance dan pemberdayaan perempuan," ujar dia dalam acara Forum Diskusi Denpasar 12 bertajuk Prospek Ekonomi Indonesia 2023 secara virtual, Rabu (11/1/2023).

Lebih lanjut ia menjabarkan, UMKM merupakan penyelamat ekonomi Indonesia pada saat krisis Indonesia tahun 1997-1998 dan krisis ekonomi pada 2008.

Alasan yang kedua, UMKM memiliki peran yang sangat besar terutama untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jumlah UMKM di Indonesia sendiri mencapai 99 persen dari seluruh unit usaha yang ada di Indonesia.

"Kontribusi UMKM terhadap PDB itu mencapai lebih dari 60 persen. Sementara dari penyerapan tenaga kerja, UMKM menyumbang 97 persen," imbuh dia.

Ketika sektor UMKM ini pengalami penurunan, maka ekonomi Indonesia juga dapat mengalami penurunan. Hal tersebut terbukti pada saat pandemi Covid-19 pada 2020 dan 2021, banyak UMKM tidak tahan terhadap pandemi.

Oleh karena itu, untuk dapat meningkatkan pertumbuhan UMKM, perlu adanya peningkatan inklusi keuangan. Caranya, dengan memberikan literasi keuangan untuk UMKM.

Selanjutnya, dia menilai strategi agar Indonesia dapat menghadapi tantangan ekonomi tahun ini adalah dengan mengembangkan Islamic Social Finance.

"Kenapa penting? Yang jadi pembeda, konvensional finance hanya memiliki satu dimensi yakni commercial demention. Sementara, Islamic Social Finance memiliki dua dimensi yakni komersial dan sosial," jelas dia.

Diyah menjelaskan, dimensi sosial yang ada di dalam Islamic Sosial Finance meliputi zakat, infaq, sedekah, dan wakaf. Ia bilang, banyak penelitian telah menyebutkan, zakat memiliki dampak baik untuk mengurangi angka kemiskinan secara langsung.

Sementara itu, Ekonom sekaligus Rektor Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko mengatakan, untuk mengatasi inflasi tinggi dan stabilitas nilai tukar perlu penekanan konsumsi dan peningkatan produksi.

"Dengan situasi yang berubah, perlu ada satu kebijakan industrial policy yang diambil pemerintah dalam rangka menumbuhkan sektor ekonomi yang menopang produktifitas dan pertumbuhan ekonomi agar lebih resilien terhadap situasi ini," imbuh dia.

Agustinus menjabarkan, pemerintah melakukan respons dengan cepat salah satunya dengan mencabut Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk memastikan mobilitas masyarakat kembali bergairah.

Dengan begitu, sektor yang selama ini terhambat karena aturan daapt kembali digelar, misalnya pertunjukkan besar, konser, dan kegiatan lain.

Hal berikutnya yang dapat dilakukan Indonesia untuk bertahan dari tekanan ekonomi dunia adalah hilirisasi industri. Artinya, Indonesia tidak ingin melakukan ekspor bahan mentah untuk dapat meningkatkan produktifitas ekonomi.

"Perppu Ciptaker mungkin juga jadi salah satu hal yang dilihat pemerintah untuk dapat membuat ekonomi Indonesia lebih resilien terhadap situasi yang dihadapi dampak dari situasi global," tandas dia.

https://money.kompas.com/read/2023/01/12/113000226/hadapi-tantangan-ekonomi-ri-dinilai-perlu-genjot-produktivitas-umkm-

Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke