Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Banyak Startup PHK Karyawan, Sandiaga Uno: Mereka Menyesuaikan dengan Keadaan Pasar Sekarang

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi ekonomi makro dunia masih terseok akibat pandemi dan konflik geopolitik. Kondisi itu membuat banyak perusahaan dunia tertekan, sehingga melakukan beberapa upaya untuk bertahan.

Salah satunya dengan pemangkasan karyawan atau pemutusan hubungan kerja (PHK) massal baik di perusahaan besar hingga perusahaan rintisan (startup).

Berdasarkan catatan Kompas.com, ada puluhan perusahaan startup yang mau tak mau PHK ratusan karyawannya selama tahun 2022.

Terkait hal itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menilai, PHK yang dilakukan perusahaan startup adalah salah satu upaya rightsizing.

Rightsizing sendiri merupakan kombinasi Sumber Daya Manusia (SDM) dengan sumber daya lainnya yang berada pada lokasi, waktu, dan pekerjaan yang tepat pada akhirnya dapat membantu tercapainya produktivitas yang diinginkan dengan sebuah target yang telah ditentukan.

"Saya menganggapnya ini adalah rightsizing bukan downsizing, jadi mereka menyesuaikan dengan keadaan pasar sekarang. Kemarin ini mereka terlalu jorjoran karena uangnya lebih mudah, tapi sekarang dengan capital-nya menyusut, maka dia harus melakukan rightsizing," ujarnya dalam acara Indonesia PE-VC Summit 2023, di Jakarta, Kamis (12/1/2023).

Walau demikian Sandiaga mengatakan, semua SDM yang menjadi korban PHK harus segera menambah keahliannya hingga melatih ulang keahliannya.

"Segera di-training, di-upscalling hingga re-skilling supaya mereka terserap di sektor lainnya," kata Sandiaga Uno.

Teranyar, platform penyedia loker, Glints, salah satu perusahaan startup yang mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 18 persen pekerja dari total 1.200 lebih karyawan.

CEO Glint Oswald Yeo mengaku, langkah ini sangat sulit bagi perusahaan namun perlu dilakukan untuk memastikan pertumbuhan bisnis.

"Tentunya keputusan ini sangat sulit bagi perusahaan yang misinya membantu orang mewujudkan mimpi memiliki pekerjaan dan mengembangkan potensi mereka. Namun, justru kami lebih sulit karena terkena dampaknya," tulis Oswald Yeo sebagaimana dilansir dari situs web resminya, Jumat (9/12/2022).

Namun begitu, Glints memastikan para karyawan yang terkena PHK tetap mendapatkan paket dukungan yang lebih besar dari kewajiban sesuai undang-undang tenaga kerja yang berlaku.

Perusahaan akan memberikan 1 bulan gaji untuk setiap tahun masa kerja, serta tetap memastikan bahwa perusahaan melampaui persyaratan pasar lokal.

https://money.kompas.com/read/2023/01/12/204000926/banyak-startup-phk-karyawan-sandiaga-uno--mereka-menyesuaikan-dengan-keadaan

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+