Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sempat Suram di 2022, Investasi Aset Kripto Diyakini Tumbuh Tahun Ini

Tahun lalu, harga aset kripto anjlok seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), adanya kasus Terra Luna, Three Arrows Capital (3AC), hingga bangkrutnya bursa kripto FTX. Meski sempat suram di 2022, namun menurut analisis Pintu, aset kripto masih akan diminati investor pada tahun ini.

"Peristiwa yang terjadi dimulai sejak pertengahan 2022 menjadi pengalaman berharga bagi semua pihak,” ujar Chief Marketing Officer Pintu Timothius Martin (Timo) dalam keterangannya, dikutip Jumat (13/1/2023).

Timo mengakui, 2023 masih akan dihadapkan tantangan gejolak global, mulai dari kenaikan suku bunga, inflasi, isu resesi, hingga kondisi geopolitik yang masih belum stabil. Kondisi ini tentu akan menjadi perhatian khusus bagi investor, meski begitu aset kripto diyakini akan tetap mampu tumbuh.

Optimisme pertumbuhan di tengah tantangan ekonomi 2023 didasari sejumlah faktor. Salah satunya, di tengah penurunan aset kripto tahun lalu, namun melihat besaran return instrumen investasi, pergerakan aset kripto sejalan dengan indeks saham AS dan global selama 2022, bahkan lebih baik daripada obligasi AS.

Selain itu, didasari dengan adopsi kripto secara institusional yang meningkat sepanjang 2022, terlepas rendahnya volatilitas pasar kripto dan volume perdagangan.

Aset kripto masih bertahan? 

Menurut Timo, survei institutional investor baru-baru ini menunjukkan bahwa investor masih percaya aset kripto akan bertahan, meski adanya risiko volatilitas harga atau peristiwa yang tidak menguntungkan.

“Melihat kejadian di tahun kemarin, ketertarikan investor saat ini akan lebih tertuju pada aset kripto yang dinilai lebih berkualitas tinggi seperti Bitcoin dan Ether dan lebih memperhatikan faktor-faktor fundamental seperti tokenomik, kematangan ekosistem masing-masing project, dan likuiditas pasar,” papar dia.


Meskipun harga aset kripto mengalami penurunan, kata dia, nyatanya adopsi terhadap aset kripto justru terus tumbuh dan semakin banyak di negara-negara yang meregulasi aset kripto. Adanya regulasi meningkatkan kepercayaan investor terhadap aset kripto.

Lantaran, regulasi memberikan potensi yang baik untuk melindungi investor dalam jangka panjang, mencegah aktivitas penipuan dalam ekosistem kripto, dan memberikan panduan yang jelas untuk memungkinkan perusahaan berinovasi. Hal itu membuat investasi kripto masih menarik perhatian masyarakat.

Menurut data Triple A, perusahaan blockchain yang berbasis di Singapura, jumlah kepemilikan aset kripto di seluruh dunia diperkirakan mencapai 320 juta users atau rata-rata 4,2 persen dari populasi masyarakat dunia yang mencapai 8 miliar orang.

Adapun Asia menjadi negara dengan kepemilikan aset kripto terbanyak mencapai 130 juta orang, yang kemudian disusul oleh Afrika dengan 53 juta orang, dan Amerika Utara dengan 51 juta orang.

Secara khusus di Indonesia, Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) hingga tahun 2022 jumlah investor kripto tercatat mencapai 16,55 juta dengan nilai transaksi sebesar Rp 296,66 triliun.

Di sisi lain, selain Indonesia, beberapa negara yang telah meregulasi aset kripto, di antaranya ada Afrika Selatan, Inggris, Australia, Ukraina, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Brasil, Itali, Prancis, Kanada, Filipina, Korea Selatan, Turki, Mexico, India, Thailand, Vietnam, Argentina, dan Iran.

"Di Indonesia, kami sangat mengapresiasi pemerintah melalui Bappebti, yang kemudian akan dilanjutkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), telah mendukung berkembangnya industri ini," kata Timo.

Menurutnya, selain peningkatan jumlah investor, kemajuan industri kripto di Indonesia juga ditandai dengan adopsi teknologi blockchain pada berbagai institusi besar yang sudah mulai berinvestasi ke aset kripto dan memanfaatkan teknologi blockchain.

Misalnya, seperti perusahaan fintech PayPal dan Square, Tesla, hingga Bank Indonesia yang beberapa waktu lalu meluncurkan whitepaper Central Bank Digital Currency (CBDC) yaitu Proyek Garuda.

"Arus perhatian yang sangat besar dari berbagai institusi ternama tentunya akan menarik banyak pihak dan semakin mendorong positif pertumbuhan industri kripto dari waktu ke waktu,” imbuh dia.

https://money.kompas.com/read/2023/01/13/125613526/sempat-suram-di-2022-investasi-aset-kripto-diyakini-tumbuh-tahun-ini

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke