Skema visa ini merupakan sebuah inovasi yang mempermudah wisatawan mancanegara (wisman) melakukan pembayaran VoA sebelum tiba di Indonesia.
"Dengan e-VoA yang lebih teramplifikasi secara luas dan mereka tidak perlu lagi mengantre dua kali, sehingga bisa langsung ke counter imigrasi. Ini akan lebih memudahkan para wisatawan mancanegara,” ujar Sandiaga dalam keterangan resmi, dikutip Senin (16/1/2023).
Ia juga memerintahkan jajarannya untuk turut mendukung sosialisasi kebijakan e-VoA tersebut kepada seluruh pemangku kepentingan pariwisata.
Selain itu, Sandiaga juga mendukung Kemenkumham dalam upaya memaksimalkan pelayanan imigrasi melalui berbagai transformasi ke depan.
Berbagai inisiasi transformasi keimigrasian misalnya visa dan pelayanan cepat di bandara.
"Itu adalah bentuk dukungan nyata untuk mewujudkan target wisman yang jumlahnya naik dua kali lipat di tahun 2023 dibandingkan tahun 2022 yakni sebanyak 3,5-7,4 juta," imbuh dia.
Sementara itu, Direktur Jendral Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim mengaku dalam waktu dekat pihaknya memang berencana meluncurkan Golden Visa.
Visa ini diperuntukkan bagi special talent digital, investor, atau pelaku industri yang dapat memberi manfaat bagi perkembangan ekonomi Indonesia ke depan.
“Ini akan memudahkan para turis ataupun investor ketika di Indonesia. Ini yang didorong supaya kita menghasilkan pelayanan yang cepat dan user friendly. Kira-kira Golden Visa ini dalam waktu dekat akan kita luncurkan,” tandas dia.
https://money.kompas.com/read/2023/01/16/070800726/soal-e-voa-sandiaga--tidak-perlu-lagi-mengantre-2-kali