Syahrul mengatakan menjalankan program Food Estate bukan perkara mudah. Menurutnya, ada banyak tantangan seperti masalah struktur lahan, hama, hingga cuaca.
"Jangan kalau lihat lahan yang ada di sini, di Jawa dengan di Kalimantan yang rawa itu. Tak bisa seperti (semudah) balik tangan," ujarnya saat ditemui di kawasan DPR RI, Senayan, Senin (16/1/2023).
Meski begitu, Syahrul meminta semua pihak harus tetap optimistis untuk bisa terus memaksimal program Food Estate ke depannya, seperti lahan di Papua yang bisa dimaksimalkan
"Itu harus kita jadikan lahan produksi dan itu butuh tahapan. Kita perbaiki sekarang ini tentu saja lahannya ada irigasi dan lain-lain, belum tentu in out air di situ bisa normal. Karena air dari bawah juga masih naik setiap saat, karena kondisi ini jangan lihat seperti Jawa loh. Tapi kita harus optimis," jelas Syahrul.
Adapun sebelumnya, Komisi IV DPR RI menyoroti program Food Estate Kementerian Pertanian. Ketua Komisi IV DPR RI Sudin menilai proyek ini gagal bahkan disebut-sebut ditemukan banyak data palsu.
"Kami Komisi IV sudah menyiapkan Panja (Panitia Kerja) Food Estate. Bahkan beberapa teman-teman mengusulkan dibikin Pansus (Panitia Khusus) karena disitu banyak data yang palsu," kata Sudin dalam Rapat kerja Komisi IV DPR RI Dengan Kementerian Pertanian, Senin (16/01/2023).
https://money.kompas.com/read/2023/01/16/173500326/dpr-sebut-food-estate-gagal-mentan-syl--kita-harus-optimis