Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Disebut Lamban Impor Kedelai, Bulog: Terkendala Izin dan Karantina

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik, Perum Bulog Mokhamad Suyamto tak menampik bahwa pihaknya menghadapi kendala dalam melakukan impor kedelai.

Hal ini menyusul adanya kritikan dari Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang menilai Bulog lama melakukan impor kedelai.

Mokhamad Suyamto mengatakan, Bulog sebetulnya sudah berencana impor kedelai dari Afrika Selatan, namun terkendala soal perizinan dan karantina.

"Kami kesulitan di Afrika karena prosedur karantinanya. Kedelai Afrika itu belun pernah didatangkan ke Indonesia dan belum pernah tercatat dalam sistem karantina Indonesia, sehingga itu perlu waktu untuk mengurus dan mengurus itu perlu waktu yang panjang, perlu dokumen prognotis, dokumen sanitary ini yang perlu dikerjakan dan perlu waktu," ujar Suyamto saat ditemui di Cilegon, Senin (15/1/2023).

Walau demikian, ia memastikan kedelai impor dari Afrika itu akan datang sekitar pertengahan Maret 2023.

Di sisi lain, dia bilang, Bulog juga saat ini sedang menjajaki kerja sama impor kedelai dengan Kanada dan Amerika.

Suyamto menyebut harga kedelai impor tersebut sebesar Rp 12.000 per kilogram dan akan diberikan subsidi selisih harga sebesar Rp 1.000. Sehingga perajin akan menerima harga sebesar Rp 11.000 per kilogram.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) mengkritik Perum Bulog lantaran lamban mengimpor kedelai.

Padahal kata Zulhas, harga kedelai sudah dikeluhkan oleh pengusaha tahu tempe sejak 3 bulan yang lalu lantaran harganya yang terus merangkak naik bahkan menyentuh Rp 15.000 per kilogram.

"Kedelai ini memang beberapa bulan kita rapat terus dengan Kopti, 3 bulan ini memang harganya mahal. Ini menjadi keluhan para pengusaha tahu tempe dari Rp 11.000 terus naik, bahkan pernah sampai Rp 15.000," ujarnya saat dijumpai di Cilegon, Minggu (15/1/2023).

Oleh sebab itu, lanjut Zulhas, pihaknya langsung menugaskan Perum Bulog agar bisa segera impor kedelai sebanyak 350.000 ton.

Awalnya, Bulog mengaku siap melaksanakan penugasan tersebut dan akan mendatangkan 350.000 ton kedelai pada November 2022. Namun, hingga saat ini janji Bulog tersebut belum bisa direalisasikan.

“Pada waktu itu Pak Bulog (Direktur Utama) mengatakan bisa 1.500, dari November, Desember enggak nongol-nongol,” katanya.

https://money.kompas.com/read/2023/01/16/174000626/disebut-lamban-impor-kedelai-bulog--terkendala-izin-dan-karantina

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke