Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penjelasan Bos Bulog soal Telat Impor Kedelai

Hanya saja alasan mengapa hingga saat ini impor tersebut belum muncul lantaran pihaknya masih terus mengurus semua proses impor yang harus dipenuhi hingga memastikan kualitasnya bagus.

"Kita terus jajaki, Bulog memang mendapatkan penugasan tapi ini berkaitan dengan stok di beberapa negara. Kita juga harus tahu standar di beberapa negara dan kita enggak bisa harus asal impor karena kita tahu kebutuhan pada perajin tempe tahu," ujarnya saat dijumpai di kawasan DPR RI Senayan, Senin (16/1/2023).

Sementara terkait harganya, Buwas, sapaanya mengatakan, pihaknya akan mengusahakan tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah namun murni dari Bulog.

Namun, Buwas memastikan harga yang akan dilepas ke perajin tahu tempe tidak akan mahal.

"Harga harus lebih murah sehingga tidak memberatkan perajin tahu tempe, maunya itu," ungkap Buwas.

"Segera kita pastikan kualitas harganya sampai di kita berapa. Begitu kontrak akan memakan waktu beberapa bulan. Artinya bertahap. Jangan nanti di perjalanan, (harga) naik. Berati importir kita enggak kasih manfaat ke perajin tempe tahu," sambung Buwas.

Kendala impor kedelai

Sebelumnya, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik, Perum Bulog Mokhamad Suyamto tak menampik bahwa pihaknya menghadapi kendala dalam melakukan impor kedelai.

Hal ini menyusul adanya kritikan dari Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang menilai Bulog lama melakukan impor kedelai.


Mokhamad Suyamto mengatakan, Bulog sebetulnya sudah berencana mengimpor dari Afrika Selatan namun terkendala soal perizinan dan karantina.

"Kami kesulitan di Afrika karena prosedur karantinanya. Kedelai Afrika itu belun pernah didatangkan ke Indonesia dan belum pernah tercatat dalam sistem karantina Indonesia sehingga itu perlu waktu untuk mengurus dan mengurus itu perlu waktu yang panjang , perlu dokumen prognotis, dokumen sanitary ini yang perlu dikerjakan dan perlu waktu," ujar Suyamto saat ditemui di Cilegon, Senin (15/1/2023).

Walau demikian, ia memastikan kedelai impor dari Afrika itu akan datang sekitar pertengahan Maret 2023.

Di sisi lain, dia bilang, Bulog juga saat ini sedang menjajaki kerja sama impor dengan Kanada dan Amerika.

Suyamto menyebut harga kedelai impor tersebut sebesar Rp 12.000 per kilogram dan akan diberikan subsidi selisih harga sebesar Rp 1.000. Sehingga perajin akan menerima harga sebesar Rp 11.000 per kilogram.

https://money.kompas.com/read/2023/01/16/203000126/penjelasan-bos-bulog-soal-telat-impor-kedelai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke