Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemulihan Ekonomi, Sri Mulyani Waspadai Kenaikan Inflasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai kenaikan inflasi seiring dengan pulihnya kegiatan ekonomi usai dihantam pandemi Covid-19 dalam beberapa tahun terakhir.

Ia mengatakan, ekonomi Indonesia mulai menunjukkan pemulihan seiring dengan pertumbuhannya yang terjaga di kisaran 5 persen sepanjang tiga kuartal tahun lalu, dan diperkirakan sepanjang 2022 ekonomi RI tumbuh mencapai 5,3 persen.

Pemulihan itu tercermin pula pada pendapatan asli daerah (PAD) yang naik signifikan, khususnya penerimaan perpajakan. Dia bilang, pajak hiburan tumbuh 212 persen, pajak restoran tumbuh 40 persen, pajak hotel tumbuh 89 persen, dan pajak parkir 34 persen.

"Ini artinya di daerah, kegiatan semakin meningkat," ujarnya dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah se-Indonesia, Selasa (17/1/2023).

Dengan meningkatnya kegiatan masyarakat, kata Sri Mulyani, maka dapat berimplikasi kepada inflasi. Lantaran, permintaan atau konsumsi masyarakat terhadap suatu barang atau jasa akan turut naik, namun seringkali pasokannya tak mencukupi sehingga terjadi kenaikan harga.

"Ini yang harus kita cegah. Pada saat masyarakat mulai melakukan kegiatan, maka sisi produksi dan suplai, mengenai logistik, distribusi menjadi sangat penting," kata bendahara negara itu.

Adapun sepanjang 2022, tingkat inflasi Indonesia tercatat mencapai 5,51 persen. Pemerintah sendiri menargetkan inflasi tahun ini bisa terkendali di kisaran 3,6 persen.

Namun, menurut berbagai proyeksi lembaga lain, inflasi RI akan berada di kisaran 3,5 persen sampai 5,1 persen pada 2023. Seperti Bloomberg yang memproyeksi inflasi Indonesia mencapai 4,2 persen.

Maka dalam upaya pengendalian inflasi, kata Sri Mulyani, pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran transfer ke daerah dan dana desa (TKDD), yang diharapkan dapat membantu pemerintah daerah (pemda) dalam mengendalikan inflasi dan mendorong pertumbuhan.

Misalnya, pada dana alokasi khusus (DAK) dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur guna mempercepat arus logistik. Lalu dana transfer umum (DAU) bisa digunakan untuk memberikan subsidi pada sektor transportasi sehingga menurunkan tekanan inflasi.

"Serta dana desa bisa juga bisa (digunakan) untuk menciptakan perbaikan produksi," ucapnya.

Ia menambahkan, pemda turut memiliki peranan penting dalam pengendalian inflasi. Oleh sebab itu, kolaborasi antara pengelolaan APBN dan APBD menjadi hal penting untuk menekan risiko tingginya inflasi.

Dalam hal ini, upaya pengendalian inflasi dapat dilakukan pula melalui program ketahanan pangan dan program bantuan sosial (bansos) guna menjaga daya beli masyarakat, sehingga bisa mempercepat penurunan kemiskinan ekstrem dan stunting.

"Kita harus menggunakan APBN dan APBD untuk menjaga kinerja ekonomi dan melindungi masyarakat," kata Sri Mulyani.

https://money.kompas.com/read/2023/01/17/205000626/pemulihan-ekonomi-sri-mulyani-waspadai-kenaikan-inflasi-

Terkini Lainnya

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan Sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan Sejak Maret 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke